[caption caption="1 muharram di bumi khatulistiwa"][/photo by Hamdani Rijal]
Hari ini 14 oktober 2015 atau tepat tanggal 1 muharram 1437 Hijriah. Pemerintah kota Pontianak tadi pagi mengadakan acara pawai bersama di alun alun Kapuas. Saya sendiri tak hadir disana, karena rombongan saya tak dapat transport. Di kota ini beda dengan kebanyakan kota di pulau jawa, dimana setiap daerah memiliki angkutan kota (angkot). Di Pontianak anda tidak akan menemukan angkot, yang ada hanya opelet tua yang intensitasnya juga sangat jarang. Daya jangkau juga tidak terlalu jauh, bahkan setiap kali saya lihat penumpangnyapun sepi.
Entah bagaimana ceritanya kota sekelas ibukota provinsi tidak memiliki angkot. Tidak hanya sampai disini saja, kota ini punya masalah mendasar yaitu air bersih. Di tempat ini air bersih itu barang yang langka, bahkan sangat tergantung dari keadaan sungai Kapuas. PDAM kota Pontianak memang memiliki sumber air di sungai Kapuas, jadi air yang mengalir ke rumah warga berasal dari sungai ini.
[caption caption="dari kos di jalan sultan abdurrahman"]
[/Bass Photography]
Di kota ini memang memiliki siklus air tahunan, bukan hanya masalah asap yang terjadi tiap tahun namun keadaan air juga berubah ubah. Menurut keterangan warga sekitar, memang air rumah mereka di pengaruhi oleh musim. Pantas saja disini rata rata tiap rumah punya tempat penampungan air hujan, mereka menyimpan air hujan di kolam atau penampungan besar.
Pertama saya kesini (26/09) memang rasa air dari PDAM payau, malah cenderung asin. Sore ini kota Pontianak di guyur hujan, itu pertanda penampungan air akan penuh. Hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Pontianak sejak tadi, sekitar jam 15.15 WIB. Berkah ini akan sangat di rasakan di daerah yang sulit air bersih, karena jika hujan turun maka air Kapuas juga akan berasa lebih tawar.
Semoga di tahun yang baru, keadaan kota Pontianak bisa lebih baik lagi. Semoga dengan turunnya Hujan maka keberkahan, rejeki, dan ridho illahi akan memenuhi kota ini. Masalah kabut asap dan air payau semoga bisa hilang dari bumi khatulistiwa dan berganti dengan kedamaian serta kebahagiaan menyertai warganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H