Lihat ke Halaman Asli

Menteri Segala Urusan

Diperbarui: 25 Mei 2022   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Segala Urusan (sumber: kuwaluhan.com)

MENTERI SEGALA URUSAN

Pada suatu kala, di sebuah daerah antah berantah, tersebutlah sebuah kerajaan yang baru saja berdiri. Kerajaan ini sangat kaya, sebutlah setiap sumber daya, maka tersedia di tempat itu. Emas, minyak, dan batu bara, lalu barang tambang lainnya. Matahari melimpah, membuat padi bisa tumbuh subur. Kehadiran gunung merapi membuat tanah gembur. Lalu garis pantai yang luas, membuat ikan betah untuk berenang - renang di sana.

Bagaimana dengan orang - orangnya? Jelas, dengan tersedianya segala macam kebutuhan, orang - orangnya menjadi pemalas. Ya, untuk apa berperang jika semua - semua sudah disediakan? Padahal yang tidak diketahui adalah, bahwa ada banyak kerajaan lain yang sudah mengamat - amati kerajaan ini, dan bersiap untuk mengambil alih sumber dayanya.

Sang raja sebenarnya bukan orang lemah. Ia juga bukan orang yang tinggi hati. Ia merupakan penguasa yang sayang kepada rakyatnya. Namun kelemahlembutan ini sering ditafsirkan sebagai sebuah kelemahan. Banyak orang, bahkan orang dalam istana, yang memandang rendah kepada sang raja. Namun sang raja tidak pernah ambil pusing.

Raja selalu memilih menteri - menteri yang terbaik. Menteri uang adalah orang yang berpengalaman mengatur duit di negeri orang. Menteri bertahan adalah seorang jenderal petarung. Menteri pembangunan adalah seorang yang ahli dalam membangun.

Ada seorang menteri yang sangat menonjol di kerajaan ini. Ia adalah teman baik raja. Orang - orang menyebutnya menteri segala urusan. Mengapa demikian? Sebutlah suatu masalah yang terjadi di dalam kerajaan, maka ia akan diminta oleh sang raja untuk membereskannya, dan ia berhasil. Persoalan ini tidak terjadi hanya sekali, melainkan berkali - kali.

Suatu ketika wabah penyakit mengancam masalah kesehatan dalam negeri. Ribuan orang sakit, bahkan banyak yang meninggal. Infrastruktur kesehatan pun kolaps. Sang menteri segala urusan pun turun tangan. Ia membenarkan sistem kesehatan, juga turut serta dalam perburuan vaksin. Alhasil, wabah pun menjadi terkendali.

Suatu ketika harga batu bara dunia menjadi tidak terkendali. Penyebabnya adalah dunia mengalami krisis energi. Minyak dan batu bara menjadi tumpuan. Kerajaan antah berantah diuntungkan karena sumber daya melimpah. Dengan sigap sang menteri segala urusan segera melakukan pembatasan. Hasilnya, beberapa menteri kerajaan luar turun tangan dan mengikuti kehendak sang menteri segala urusan, demi mendapatkan batu bara.

Krisis energi juga membuat sang menteri berpikir ke depan. Tersebutlah seorang filsuf yang berpikir bahwa listrik akan menjadi adidaya di masa depan. Sang menteri segala urusan berpikiran sama. Ia pun mengajak sang raja untuk bekerja sama dengan sang filsuf. Entah apa yang akan terjadi di masa depan, namun sepertinya kerajaan antah berantah mendapatkan permulaian yang bagus dibanding kerajaan - kerajaan lain.

Sang menteri segala urusan juga menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Ia mendirikan sebuah institusi di tempat yang kurang berpengalaman, menaikkan kualitasnya dengan menghadirkan guru - guru terkenal. Sebagai hasilnya lulusannya banyak yang pergi berkelana ke kerajaan lain dan mengharumkan nama negeri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline