Lihat ke Halaman Asli

Tingginya Utang Negara yang Tidak Dapat Menanggulangi Kesejahteraan

Diperbarui: 20 Agustus 2023   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

PENDAHULUAN

            Selama bertahun-tahun, kata "ekonomi" selalu digunakan karena dianggap penting untuk keberlangsungan sebuah negara. Indonesia, sebuah negara berkembang, memiliki kondisi ekonomi yang tidak menentu atau tidak stabil tergantung pada kondisi negara lain. 

Beberapa faktor yang mempengaruhi perekonomian termasuk sumber daya alam, populasi, sumber daya manusia, barang modal, teknologi, dan sistolik. Namun, perekonomian tidak hanya bergantung pada kekayaan negara seperti yang disebutkan di atas. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, pemerintah harus berusaha mencari pembiayaan baru untuk pembangunan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Investasi asing dan utang luar negeri dapat menjadi sumber pembiayaan internasional ini.

Utang, atau, dalam hal ini, utang negara berdasarkan UU nomor 1 tahun 2004, adalah jumlah uang yang harus dibayar pemerintah pusat dan/atau kewajiban pemerintah pusat yang dapat dinilai dengan uang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, perjanjian, atau alasan lain yang sah. "Pengaruh Utang Negara terhadap Pertumbuhan Perekonomian" adalah judul konten yang ditayangkan di Kompasiana.com.

TUJUAN

            Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengurangi dampak utang negara dengan cara yang tidak membahayakan kesejahteraan masyarakat.

METODE

            Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena dapat mengumpulkan informasi penting dari lima jurnal yang ditemukan. Kami menggunakan empat jurnal domestik dan satu jurnal internasional. Data yang rasional dan ilmiah dapat diperoleh melalui pendekatan kuantitatif ini.

PEMBAHASAN

Defisit anggaran, yang terjadi ketika pemerintah menghabiskan lebih banyak uang daripada yang diperoleh dari pendapatan pajak dan sumber-sumber lainnya, adalah salah satu penyebab utama utang negara. Jika ini terjadi, pemerintah harus meminjam uang untuk menutupi kekurangan tersebut. (Soebagiyo, 2016)

Perang dan Konflik: Perang atau konflik bersenjata dapat menyebabkan pemerintah meminjam uang untuk operasi militer dan pemulihan pasca-perang. Ini sering menghasilkan peningkatan utang negara yang signifikan. Jumlah utang negara yang tidak mencukupi untuk mengatasi masalah kesejahteraan adalah masalah yang serius. Ekonomi dan kesejahteraan masyarakat dapat terjejas oleh utang yang terlalu besar. Beberapa efeknya termasuk Pembatasan Anggaran: Jika pemerintah memiliki utang yang besar, mereka mungkin harus membatasi anggaran mereka untuk membayar bunga utang, yang mengurangi dana untuk layanan publik seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. (Wicakso, 2018)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline