Lihat ke Halaman Asli

Theodorus Tjatradiningrat

Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Karena Iman Kita Merindukan Allah dan Sorga (Ibrani 11:8-10)

Diperbarui: 15 Januari 2025   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi sebuah gunung yang ditutupi awan dan cahaya. Sumber: Pixabay/Angels04

Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang akan ia tujui. Karena iman ia diam di tanah yang dijanjikan itu seolah-olah di suatu tanah asing dan di situ ia tinggal di kemah dengan Ishak dan Yakub, yang turut menjadi ahli waris janji yang satu itu. Sebab ia menanti-nantikan kota yang mempunyai dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Allah (Ibrani 11:8-10).

Kompasianer yang terkasih, dikatakan karena iman Abraham taat kepada Allah yang menyuruhnya meninggalkan tanah airnya untuk pergi ke tempat yang ia sendiri tidak tahu tepatnya di mana. Allah berjanji di tempat itu Abraham yang belum mempunyai anak akan menjadi bangsa yang besar (Kejadian 12:2). Meskipun terdengar tidak masuk akal, namun Abraham taat dan berangkat juga. Dalam ketaatannya Abraham mendapatkan anak yaitu Ishak dari Sarah, isterinya, dan memiliki negeri yaitu tanah Kanaan. Bahkan di tanah Kanaan Abraham tinggal bersama Ishak, anaknya, dan Yakub, cucunya.

Namun, setelah menerima penggenapan janji Allah kepadanya Abraham menyadari bahwa semua yang dia peroleh hanyalah batu loncatan untuk rencana Allah yang jauh lebih besar dari yang selama ini dia pahami. Pada akhirnya, kita ketahui bahwa Ishak adalah permulaan akan datangnya Mesias yaitu Yesus Kristus, dan tanah Kanaan adalah gambaran dari sorga yang akan datang. Menjadi bangsa yang besar bukan hanya adanya Israel sebagai bangsa, tetapi dari Israel datanglah Yesus Kristus sebagai Juruselamat bagi bangsa Israel sendiri dan bagi seluruh bangsa di bumi (Matius 1:21; Galatia 3:26-29).

Dengan demikian, iman membuka wawasan kita, bahwa memiliki semua berkat Tuhan di bumi itu sangat baik, namun pada akhirnya sama seperti Abraham kita akan merindukan berkat yang terbaik yaitu Allah itu sendiri dan sorga sebagai upah kekekalan bagi kita yang taat kepada-Nya. Jadi, ketika kita diberkati dalam pernikahan dan pekerjaan, maka kita harus mengingat bahwa di dalamnya ada tujuan Allah yang kekal. Sederhananya, merindukan Allah dan sorga dimulai dari kita taat melakukan kehendak-Nya di bumi seperti di sorga yaitu kita menjadi berkat bagi sesama manusia dan melayani mereka dengan kasih. Amin, Tuhan Yesus memberkati.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline