Lihat ke Halaman Asli

Theodorus Tjatradiningrat

Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Meminta Keadilan dari Tuhan (Mazmur 140)

Diperbarui: 23 Agustus 2023   23:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Pemandangan gunung dan sawah yang sangat indah. Sumber: Pexels / Aron Visuals

Aku tahu, bahwa TUHAN akan memberi keadilan kepada orang tertindas, dan membela perkara orang miskin. Sungguh, orang benar akan memuji nama-Mu, dan orang-orang yang jujur akan diam di hadapan-Mu (Mazmur 140:13-14).

Kompasianer yang terkasih, kita biasa mengharapkan orang-orang yang kita kenal untuk berbuat baik kepada kita. Untuk itulah kita ingin berbuat baik kepada orang lain agar hidup kita tenang, damai dan bahagia. Tetapi faktanya, kita tidak mendapati hal yang demikian. Meskipun kita berbuat baik, namun balasannya cenderung menyakitkan. Untuk itulah Daud memohon "luputkanlah aku, jagalah aku, peliharalah aku, ya TUHAN, dan jangan penuhi keinginan dan tipu rencana orang fasik" (ayat 1-6, 9).

Di ayat 7-8, Daud mengatakan bahwa TUHAN yang mendengar doanya, Dialah yang akan menyelamatkannya; itulah iman Daud yang teguh. Dan selanjutnya di ayat 10-12, Daud memohonkan pembalasan atas musuh-musuhnya. Ini berarti secara manusia Daud tidak tahan juga dengan yang dia alami. Daud mempunyai kemarahan dan kebencian kepada para musuhnya. Tetapi sebagai orang yang takut akan TUHAN, Daud tidak mau menggunakan tangannya untuk membalas dendam.

Pada ayat 13-14, dikatakan bahwa "Aku tahu TUHAN akan memberi keadilan." Bagi Daud keadilan TUHAN saja yang ia percayai akan datang menolong dirinya. Hal itu baik, namun ini dalam konteks umat di Perjanjian Lama. Di kemudian hari tunas Daud, Mesias, yaitu Yesus Kristus yang datang sebagai manusia merevisi pemikiran Daud akan keadilan. Bagi kita umat Perjanjian Baru, dalam menghadapi musuh kita harus belajar dari firman-Nya Yesus di dalam Matius 5:17-48. Bacalah ayat 43-48 untuk topik kali ini.

Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk berdoa bagi mereka yang menganiaya dan menjahati kita. Bukan meminta pembalasan, tetapi kita harus meminta rahmat dan pengampunan Tuhan atas musuh-musuh yang berbuat tidak adil dan semena-mena. Berbuat baik kepada mereka yang tidak baik adalah perbuatan baik dari Bapa sorgawi. Pembalasan dendam tidak boleh dilakukan oleh umat Kristen karena keadilan atas pembalasan Allah terhadap dosa sudah ditegakkan pada waktu Kristus disalibkan.

"Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu; mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu; berdoalah bagi orang yang mencaci kamu" (Lukas 6:27-28).

Demikian pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Selamat beraktivitas, sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline