Lihat ke Halaman Asli

Theodorus Tjatradiningrat

Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Bersyukur Karena Tuhan yang Menjamin Keselamatan (Mazmur 138)

Diperbarui: 15 Agustus 2023   12:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Sebuah perjalanan yang menyenangkan di National Park. Sumber: Pixabay / Pexels

Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu. Aku hendak sujud ke arah bait-Mu yang kudus dan memuji nama-Mu, oleh karena kasih-Mu dan oleh karena setia-Mu; sebab Kaubuat nama-Mu dan janji-Mu melebihi segala sesuatu. Pada hari aku berseru, Engkau pun menjawab aku, Engkau menambah kekuatan dalam jiwaku (Mazmur 138:1-3).

Kompasianer yang terkasih, ini adalah mazmur yang ditulis oleh Daud untuk memperingati peristiwa peperangan dengan bangsa Filistin (2 Samuel 5:17-25) atau mungkin peristiwa pemberontakan Absalom. Apa pun latar belakangnya, yang menjadi pokok mazmur ini ialah rasa syukur Daud kepada Tuhan yang telah menyelesaikan peperangannya.

Di ayat 1, Daud mengajarkan bahwa bersyukur itu bukanlah hal yang sepele, tetapi merupakan hal yang sangat serius karena harus dilakukan dengan segenap hati ketika menyatakan rasa syukur kepada Tuhan. Dari rasa syukur itulah umat sedang memproklamirkan imannya di hadapan musuh-musuhnya. Para allah yang dimaksud adalah raja-raja yang menjadi musuh Israel.

Pada ayat 2, umat yang bersyukur adalah umat yang menyembah Tuhan yaitu dengan memuji dan mengakui bahwa Tuhanlah Yang Mahatinggi, Tuhan Yang Perkasa, yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di hadapan musuh-musuh-Nya. Sedangkan alasan memuji Tuhan adalah oleh karena kasih dan oleh karena setia-Nya.

Dituliskan pada ayat 3 dan ayat 6, bahwa ada jaminan Tuhan bagi umat perjanjian. Meskipun umat disebut orang hina menurut dunia, namun sesungguhnya status umat adalah anak-anak Allah yang mendapatkan jaminan perlindungan dan kemenangan dari Allah sebagai Bapa mereka. Betapa mulianya umat di pandangan Tuhan.

Di ayat 7, Tuhan tidak akan pernah melepaskan umat dari tangan-Nya, Dia akan menyelamatkan dari ancaman musuh. Lalu di ayat 8, dikatakan bahwa Tuhan akan terus menerus hadir untuk menolong umat yang dikasihi-Nya (sesuai teks Ibrani) karena peperangan itu terjadi bukan hanya sekali, tetapi berkali-kali.

Mazmur ini mengajar kepada kita, sebagai umat Perjanjian Baru kiranya hati dan mulut kita selalu bersyukur karena di dalam Kristus kita adalah anak-anak Allah yang dikasihi-Nya. Kita pun tidak akan luput dari banyak musuh yaitu aneka pergumulan dan masalah yang harus dihadapi setiap hari. Namun kita memiliki pengharapan bahwa Tuhan akan datang menolong tepat pada waktu-Nya.

Dia menyelamatkan bukan karena kita benar, tetapi semata-mata oleh kasih karunia-Nya. Ketika kita jatuh dalam dosa, Roh Kudus-Nya akan menolong kita untuk bertobat (Yohanes 16:8). Ketika kita kesulitan dalam kebutuhan jasmani, Yesus menjamin Bapa di sorga telah menyediakan semuanya itu (Matius 6:25-34). Akhirnya, mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Yesus Kristus bagi kita (1 Tesalonika 5:18).

Inilah pelajaran Alkitab dan renungan pada hari ini. Sampai jumpa pada tulisan berikutnya, Tuhan Yesus memberkati Kompasianer sekalian. Haleluyah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline