Lihat ke Halaman Asli

Theodorus Tjatradiningrat

Pendeta dan Gembala Jemaat di GPdI House Of Blessing Jakarta

Melibatkan Tuhan dalam Setiap Usaha (Mazmur 127:1-2)

Diperbarui: 24 Mei 2023   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Tempodrom Berlin Arsitektur. Sumber: Pixabay / LoboStudioHamburg

Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah -- sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur (Mazmur 127:1-2).

Kompasianer yang terkasih, Salomo menulis mazmur ini untuk mengingatkan kita semua akan bahayanya bekerja keras tanpa melibatkan Tuhan atau bahkan meninggalkan Tuhan demi mengejar kesuksesan. Ada tiga pelajaran penting dari ayat 1 dan 2 ini :

1. Rumah yang dibangun tanpa melibatkan Tuhan hanya menghasilkan kesia-siaan (ayat 1a).

Di satu sisi, Tuhan yang mengaruniakan damai dan tenteram bagi rumah tempat tinggal yang dibangun umat. Dan di sisi yang lain, Tuhan yang memberkati dengan kasih setia-Nya bagi rumah tangga yang kokoh. Adanya rumah tangga merupakan anugerah, itu sebabnya Tuhan harus dilibatkan sehingga setiap keputusan keluarga berasal dari hikmat Tuhan; itulah yang akan membuat sebuah rumah tangga harmonis dan bahagia.

2. Kota yang dikawal dengan baik tanpa mengandalkan Tuhan hanya menghasilkan kesia-siaan (ayat 1b).

Umat itu ibarat kota yang dipenuhi dengan berbagai macam dinamika kehidupan dan problematikanya. Mencoba menyelesaikan sendiri masalah tanpa melibatkan Tuhan akan menambah masalah baru yang semakin pelik di hati dan pikirannya. Persekutuan dengan Tuhan itulah yang memberi rasa aman di dalam batin dan pikiran umat yang dilanda rasa takut dan panik. Tuhanlah yang memberikan pelindungan dan keamanan kota di masa darurat.

3. Susah payah bekerja dari pagi sampai malam tanpa memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan hanya menghasilkan kesia-siaan (ayat 2).

Kekayaan dan kesejahteraan materi merupakan anugerah Tuhan, susah payah tidak mempengaruhi hasilnya; inilah yang dituliskan Salomo dalam Amsal 10:22. Tujuan berkat Tuhan adalah untuk menyadarkan umat, bahwa dialah pribadi yang sangat dikasihi Tuhan; kekayaan adalah berkat Tuhan untuk mengingatkan umat akan perjanjian-Nya (Ulangan 8:17-18). Hubungan dengan Tuhan berdasarkan iman dan kasih umat kepada-Nya, bukan hubungan bisnis, untung atau rugi, kaya atau miskin.

Demikianlah kita mengimani, bahwa Tuhan yang memberkati hidup kita secara pribadi dan di dalam rumah tangga; Ia juga yang menganugerahkan damai sejahtera di dalam hati dan pikiran ketika kita berdoa, memohon dan mengucap syukur (Filipi 4:6-7); kita pun meyakini bahwa bekerja itu wajib, namun tetap harus mengandalkan Tuhan yang menjadi sumber berkat dari pekerjaan itu.

Inilah pelajaran dan renungan Alkitab pada hari ini, sampai jumpa pada tulisan berikutnya. Selamat berkativitas, Tuhan Yesus memberkati. Haleluyah!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline