Lihat ke Halaman Asli

IPTEK dan Budaya

Diperbarui: 1 Desember 2018   18:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

IPTEK, singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, merupakan sarana untuk memperluas wawasan kita dalam berbagai bidang. Tidak dapat dipungkiri bahwa perkembangan IPTEK telah membawa banyak manfaat dalam kehidupan kita dari politik hingga pertahanan dan keamanan. Tentu perkembangan IPTEK ini membawa dampak positif, namun juga dampak negatif. Dalam tulisan ini, saya akan membahas dampak perkembangan IPTEK terhadap budaya kita di Indonesia.

Sebelum itu, kita mengetahui bahwa budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan secara turun temurun, dari generasi ke generasi. Budaya sendiri terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Budaya dapat berwujud 3 hal, yaitu ide atau gagasan, tingkah laku atau tindakan, dan benda atau barang yang dihasilkan oleh manusia.

Dampak IPTEK yang paling terasa dalam kehidupan kita sehari-hari mengenai budaya adalah masuknya budaya-budaya luar, terutama budaya Barat. Sisi positifnya adalah kita sebagai rakyat Indonesia dapat memperluas pengetahuan kita tentang budaya di luar negeri, contohnya adat-istiadat negara lain yang tentu berbeda dengan apa yang biasa kita lakukan di Indonesia. Teknologi negara kita juga dapat semakin maju dan berkembang dengan masuknya pengaruh dari luar negeri. Selain itu, negara-negara tetangga juga dapat mengenali budaya- budaya di Indonesia.

Namun tentu IPTEK juga membawa dampak negatif. Misalnya budaya Indonesia dapat diklaim oleh negara lain. Contohnya adalah sudah beberapa kali negara Malaysia mengaku budaya yang ada di Indonesia sebagai milliknya. 

Dampak kedua adalah dapat merubah budaya negara tersebut dan kehilangan jati diri budaya. Contoh konkretnya adalah banyak radio atau media lainnya yang lebih sering memutar lagu-lagu Barat daripada lagu dalam negeri, bahkan lagu tradisional. 

Lama-kelamaan, banyak orang terutama generasi muda yang tidak menyukai budaya dalam negeri dan malah mengidolakan budaya luar. Efek yang paling fatal adalah budaya dalam negeri tersebut lama-lama punah. Dampak terakhir adalah hilangnya semangat nasionalisme karena terus-menerus terpapar oleh budaya luar hingga tidak melestarikan budaya sendiri.

Secara keseluruhan, IPTEK sebenarnya bermanfaat bagi kita, hanya saja kita sebagai pengguna harus mampu mengatur dan membatasi diri sendiri sehingga kita tetap melestarikan budaya kita sendiri. Kita sebagai masyarakat harus selektif dan kritis terhadap perkembangan IPTEK yang makin pesat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline