Lihat ke Halaman Asli

Apakah Jaringan Hewan Lebih Adaptif?

Diperbarui: 21 September 2017   23:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Selamat datang kembali di akun saya! Karena sebelumnya saya telah membahas mengenai sel, maka kali ini saya akan membahas tentang jaringan, khususnya tingkat adaptasi antara jaringan hewan dengan jaringan tumbuhan.

Mungkin ada di antara kalian yang bertanya-tanya, apa sih hubungan antara sel dengan jaringan? Jaringan merupakan tingkat organisasi kehidupan yang berada setingkat di atas sel dan dibawah organ. Dengan kata lain, jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki struktur, bentuk, dan fungsi yang sama, dan kumpulan dari beberapa jaringan akan membentuk organ.

Adaptasimemiliki pengertian proses dimana makhluk hidup berusaha bertahan hidup di lingkungan sekitarnya dengan cara melakukan beberapa perubahan dalam dirinya. Hal ini terjadi baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Jika mampu beradaptasi, maka makhluk hidup akan mampu:

  • Memperoleh makanan (air, udara, dan nutrisi)
  • Mengatasi kondisi fisik lingkungan, misalnya temperatur, cahaya, dan panas
  • Mempertahankan hidup (dari predator)
  • Melakukan reproduksi
  • Merespon terhadap perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitar

Sementara makhluk hidup yang tidak mampu beradaptasi tidak akan mampu bertahan hidup, atau dengan kata lain spesiesnya akan mengalami kepunahan atau kelangkaan.

Ada tiga jenis adaptasi, yaitu adaptasi morfologi, adaptasi fisiologi, dan adaptasi tingkah laku.

1. Adaptasi Morfologi

Adaptasi Morfologi adalah adaptasi dimana perubahan terjadi pada bentuk tubuh, yang berarti makhluk hidup yang beradaptasi secara morfologi perubahannya dapat dilihat dengan jelas, kasat mata, karena terjadi di luar. Adaptasi Morfologi berkebalikan dengan adaptasi Fisiologi, dimana perubahannya terjadi di dalam tubuh sehingga tidak dapat dilihat.

Contoh adaptasi morfologi pada hewan adalah pada kaki bebek, dimana kakinya berselaput sehingga memudahkannya untuk berenang karena ia mencari makanan di tempat yang berair.

Contoh lain pada hewan adalah pada paruh burung, dimana paruh burung mengalami perubahan berdasarkan makanan yang biasa dikonsumsi. Seperti pada burung pipit yang memiliki paruh pendek dan kuat karena berfungsi menghancurkan biji-bijian.

Sementara pada tumbuhan ada tiga macam: adaptasi hidrofit, xerofit, dan higrofit. Adaptasi hidrofit terjadi pada tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan berair, misalnya teratai dan eceng gondok. Adaptasi adaptasi xerofit terjadi pada tumbuhan yang tumbuh di lingkungan yang kering seperti pada kaktus, sementara adaptasi higrofit terjadi pada tumbuhan yang beradaptasi pada lingkungan yang lembab, misalnya seperti yang terjadi pada tumbuhan paku dan lumut.

2. Adaptasi Fisiologi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline