Lihat ke Halaman Asli

Ragu Theodolfi

TERVERIFIKASI

Penikmat seni, pencinta keindahan

Bila Jadi Bos, Jangan Abaikan Mental Bawahan

Diperbarui: 3 Februari 2025   10:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kerjasama di tempat kerja (Foto : Pixabay)

Beberapa waktu lalu, secara tidak sengaja Saya bertemu dengan seorang teman yang tubuhnya semakin kurus, sakit-sakitan dan terlihat banyak beban. 

Saya menanyakan dirinya apakah dia baik-baik saja? Setahun sebelumnya ketika kami bertemu, tubuhnya tidak sekusut ini. Dia menarik Saya ke tempat yang sepi dan mengeluhkan dirinya yang kehilangan semangat kerja.

Ilmu dan kompetensi yang dimilikinya lebih tepat diaplikasikan di departemen lamanya, ketimbang di tempat kerja yang baru. Mutasi yang dilakukan Bos secara sepihak, tanpa memberikan alasan yang kuat, membuat dirinya merasa terbuang. 

Semangat kerja yang dimilikinya terasa menguap entah kemana. Di tempat kerjanya yang baru pun teman Saya merasa sulit beradaptasi, dan kehilangan rasa percaya diri.

 Akibatnya, dia sering tidak masuk kantor, kalaupun masuk, hanya sebentar saja. Ketidaknyamanan di tempat kerja baru juga turut memberi dampak pada relasi dengan pasangan serta keluarganya.

Pentingnya kesehatan mental di tempat kerja

Seorang pemimpin atau bos, memiliki tanggung jawab besar, tidak hanya untuk mencapai target bisnis tetapi juga memastikan kesejahteraan timnya.

Penting bagi seorang bos untuk memahami bahwa selain menetapkan visi, mengelola kinerja, bos juga harus memberikan motivasi, serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat. Tujuannya agar keseimbangan kerja tercapai dan kehidupan karyawan tetap produktif dan loyal.

Kesehatan mental (Foto : Wokandapix/Pixabay)

Sayangnya tidak semua pemimpin memahami hal ini. Mungkin hanya sibuk mengejar target atau pencapaian lainnya, namun lupa menjaga keseimbangan kerja di dalamnya. 

Salah satu poin penting untuk mendukung keseimbangan kerja adalah memahami dan peduli terhadap kesehatan mental bawahannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline