Lihat ke Halaman Asli

Ragu Theodolfi

TERVERIFIKASI

Penikmat seni, pencinta keindahan

Tips Memasak di Rumah yang Bisa Bikin Hati Tenang

Diperbarui: 23 Maret 2024   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memasak (Foto : Katerina Holmes/Pexels)

Aktivitas memasak bagi para moms menjadi ritual yang menyenangkan. Menghidangkan makanan yang bergizi dan tentu saja sehat bagi keluarga adalah idaman setiap perempuan. Apalagi di momen istimewa seperti bulan Ramadan seperti sekarang ini. 

Namun, tidak semua moms seberuntung itu. Moms yang bekerja mencari nafkah, kadang tidak memiliki waktu yang cukup untuk menghidangkan makanan bagi keluarganya.

Tidak sedikit moms pada akhirnya memilih memberikan makanan yang ditawarkan restoran, catering atau warung makan yang ada di sekitarnya.

Dari segi kepraktisan, memang praktis. Namun, tentu dari berbagai faktor lain perlu dipertimbangkan kembali. Faktor kebersihan, kemananan serta nilai gizi yang dikandung di dalamnya, juga alasan mengirit pengeluaran.

Faktor keamanan makanan sangat penting

Tanpa disadari, pola konsumsi yang kurang sehat akan berpengaruh pada pemilihan jenis dan bahan makanan. Kesibukan para moms, berkonsekuensi pada meningkatnya minat untuk memenuhi asupan makanan dari luar.

Ilustrasi membeli makanan di gerai makanan (Foto : Darya Sanikova/Pexels)

Tidak ada yang dapat menjamin, bahwa makanan yang dibeli dari tempat-tempat penjualan makanan, benar-benar aman, bersih dan menyehatkan. Kecuali bila moms turut terlibat mengawasi proses pengolahan makanan yang akan dibeli. 

Faktor keamanan makanan menjadi sangat penting saat mengelola maupun menyajikan makanan. Makanan yang aman sudah tentu harus bersih dan bebas dari berbagai penyebab penyakit yang ada di sekitar kita seperti bakteri, virus, jamur atau parasit.

Selain itu, faktor bahan tambahan pangan atau BTP yang ditambahkan ke dalam makanan tersebut juga menjadi hal yang perlu dipertimbangkan oleh moms. Tentang BTP ini, ada yang aman untuk dikonsumsi, ada pula yang penggunaannya telah dilarang karena dampaknya terhadap kesehatan.

Tidak sedikit kasus penambahan BTP yang tidak aman bagi manusia, dilakukan oleh produsen atau penjual makanan yang ingin meraup keuntungan yang besar tanpa memperhatikan efeknya bagi tubuh konsumen.

Setiap makanan berpotensi menjadi media penularan penyakit

Tak dapat disangkal, bahwa makanan dapat menjadi pembawa sekaligus media penularan penyakit. Penyakit bawaan makanan (PBM) ini dapat terjadi ketika mengkonsumsi makanan yang telah tercemar. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline