Ku berharap merangkai asa
dan coba tuk mendapatkannya
ku mencoba dan selalu mencoba
Ku berdoa pada Yang Kuasa
agar ku lulus tepat pada waktunya
mimpiku untuk menjadi sarjana segera
Penggalan lirik lagu Mimpi Jadi Sarjana milik Rocket Rockers, bak mewakili isi hati para pejuang skripsi. Menumpahkan kegalauan sekaligus jeritan ingin move on dari situasi yang tidak berkembang. Yah, semacam itulah.
Menjadi bagian akhir yang diperjuangkan mahasiswa, namun sudah hangat dipergunjingkan selama beberapa purnama, skripsi ibarat setrikaan. Mondar-mandir di kepala dan ramai diperbincangkan di kalangan mahasiswa semester enam atau tahun ketiga di bangku kuliah.
Barang itu sulit kah? Jawabannya tergantung diri kamu sendiri.
Siapkan mental kamu
Kok menyiapkan mental? Iya, benar. Mental kamu harus siap. Menyadari sungguh-sungguh bahwa skripsi adalah bagian penting dari perjalanan seorang mahasiswa dan wajib untuk dilakukan.
Skripsi bersifat personal, hanya antara mahasiswa, dosen pembimbing dan penguji. Apalagi semua hal nantinya di lapangan semua dilakukan sendiri, tidak berkelompok. Harus mandiri. Tidak berbagi tugas seperti halnya penugasan kelompok.
Kondisi ini kadang membuat kepala kamu pening. Ada saja hal tak terduga yang terjadi di lapangan. Jumlah responden kurang, kondisi lingkungan yang berubah dan masih banyak hal lain yang sulit dikendalikan dan membuat kepala rasanya mau meledak.
Belum lagi urusan dosen pembimbing yang 'rewel' atau agak susah ditemui. Kudu benar-benar siap, biar tidak kena mental.