Lihat ke Halaman Asli

Ragu Theodolfi

TERVERIFIKASI

Penikmat seni, pencinta keindahan

Menanam Bambu, Menanam Air, Memelihara Pundi-pundi Uang

Diperbarui: 6 Juli 2022   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Deretan pohon bambu (Sumber : Pexels/pixabay)

Beberapa waktu lalu, Gubernur NTT, Victor Bungtilu Laiskodat, memberikan apresiasi kepada mama-mama bambu di Desa Persiapan Bangka Wela, Desa Goloworok, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai. 

Mama-mama bambu adalah komunitas perempuan yang telah berhasil melakukan pembibitan  sebanyak 245 ribu bibit bambu di desa tersebut.  Keuntungan ekonomi yang didapat oleh komunitas tersebut cukup besar, bernilai ratusan juta. 

Saat ini Provinsi NTT menargetkan penanaman anakan bambu sebanyak 2,5 juta anakan yang tersebar pada tujuh kabupaten. Harapannya, akan banyak air yang tersimpan dalam setiap rumpun bambu yang ditanam.

Kabupaten Ngada dan Nagekeo sebagai kabupaten yang kaya akan bambu, ke depannya akan dijadikan sebagai pusat indsutri bambu untuk Provinsi NTT.

Mengapa Bambu?

Termasuk dalam keluarga  Poaceae atau Gramineae, tanaman ini memiliki banyak jenis, diantaranya adalah bambu petung, betung, betong (Dendrocalamus asper); bambu ater, bulu jawa, bulu cina, pring legi, awi tenen (Gigantochloa atter); bambu tali, pring apus, awi tali (Gigantochloa apus) dan lain sebagainya. 

Tanaman bambu adalah tanaman yang tidak asing bagi siapa saja. Bambu merupakan jenis tanaman yang berkembangbiak dengan tunas.   Tanaman ini mudah dikenali dari bentuknya dan mudah ditemui dimana-mana.  Umumnya tumbuh dalam bentuk rumpun atau tumbuh dalam jarak tertentu satu dengan lainnya. 

Di Indonesia sendiri, sudah sejak lama masyarakat mengenal bambu dan manfaatnya.  Pada masa sebelumnya, bambu lebih banyak digunakan di daerah pedesaan,  untuk kepentingan yang terbatas. 

Dimanfaatkan dalam pembangunan rumah, untuk dinding maupun lantai, sebagai sistem perpipaan masyarakat desa, digunakan dalam pembuatan bak penampung air hujan (PAH), untuk klorinasi, untuk jembatan, anyaman rumah tangga, maupun untuk keperluan furnitur. 

Pemanfaatan bambu saat ini semakin berkembang.  Selain karena nilai artistiknya, struktur bambu yang kuat  menjadikan tanaman bambu  belakangan ini semakin dilirik berbagai kalangan. Bambu memiliki kekuatan dua kali lipat dibandingkan kekuatan beton, sedangkan kekuatan tariknya menyerupai baja.

Sebuah hotel di Bali yang menggunakan konstruksi bambu (Foto : bamboou.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline