Air merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat esensial. Kita tidak dapat hidup tanpa air. Rata-rata 60% tubuh kita, bahkan lebih, terdiri dari air. Air, tidak hanya menjadi prioritas masyarakat urban, tapi juga pada masyarakat pedesaan.
Pentingnya posisi air dalam kehidupan, menyebabkan PBB menetapkannya dalam target penting yang harus dicapai pada tahun 2030. Target Sustainable Development Goals (SDG’s) point 6 adalah menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang berkelanjutan bagi semua orang.
Sayangnya, hingga saat ini masih terdapat 26% (2 milyar) penduduk di dunia kekurangan air minum yang dikelola dengan aman; masih terdapat 46% (3,6 milyar) penduduk dunia yang hidup dengan sanitasi yang kurang aman; 29% (2,3 milyar) penduduk menjalani kehidupan dengan kondisi kebersihan dasar yang kurang dan 2,3 milyar penduduk hidup dengan air yang tercemar.
Air dan sanitasi
Air sangat erat hubungannya dengan sanitasi maupun hygiene perorangan. Beberapa fakta penting yang dilansir dari un.org menyebutkan bahwa hingga hari ini, 1 dari 3 orang hidup tanpa air minum yang aman.
Air minum yang aman adalah air minum yang berasal dari sumber air yang bersih dan terlindungi termasuk air kemasan, air isi ulang, ledeng, air sumur bor atau pompa, sumur terlindung dan mata air terlindung. Jarak dari sumber pencemaran seperti tangki, penampungan limbah, pembuangan sampah dan sumber cemaran lainnya harus lebih dari 10 meter.
Untuk mendukung sanitasi yang baik, ketersediaan air dari segi kuantitas maupun kualitas menjadi hal yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Secara kuantitas, ketersediaan air harus cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar minimal untuk memasak, mandi, mencuci dan sebagainya.
Badan Kesehatan dunia, WHO, merekomendasikan jumlah kebutuhan pemakaian air di rumah tangga per orang per hari, dalam lima kategori yaitu akses sangat kurang (<5 liter), kurang (5-19.9 liter), akses dasar (20-49,9 liter), akses menengah (50-99.9 liter) dan akses optimal (100 liter atau lebih).
Kenyataannya, hanya 46,5% penduduk Indonesia yang memenuhi akses optimal; 39,3% akses menengah dan 12% lainnya masih pada akses dasar, sedangkan sisanya adalah akses kurang dan sangat kurang.
Secara kualitas, air harus memenuhi beberapa persyaratan utama yaitu persyaratan fisik, biologis dan kimia. Secara fisik air harus tidak berwarna, tidak berasa, tidak bau, tidak keruh, suhu yang memenuhi syarat, jumlah zat padat terlarut pada rentang nilai tertentu.