Ibarat pacar, tempat ini aku kunjungi tiga kali seminggu. Untuk berolahraga. Menghirup udaranya yang bersih, melepas energi negatif. Menikmati aroma rumput liar di sana. Merasakan embun pagi segar yang menempel di ujung rerumputan. Menikmati nyanyian indah burung liar yang terbang bebas.
Bukit Cinta. Demikian mereka memberi nama untuk tempat ini. Entah mengapa dinamakan demikian. Mungkin karena lokasi ini sering dikunjungi oleh pasangan muda mudi untuk memadu kasih atau bercengkrama.
Terletak di tengah kota, satu kilometer sebelum Bandara El Tari Kupang, siapa sangka tempat seluas kurang lebih dua hektar ini menyimpan begitu banyak keindahan. Setidaknya menurut aku sendiri.
Lokasi yang bagus untuk olahraga
Saat musim penghujan seperti sekarang seluruh area ini ditutupi oleh rerumputan hijau. Hati-hati melangkah. Bila tidak terbiasa di sini, mungkin kaki Anda akan terantuk pada batu karang. Cukup ikuti saja jalan setapak di sana, pasti akan aman.
Bagi pecinta olahraga, tempat ini bagus untuk melatih kekuatan otot kaki. Kontur tanah yang tidak rata pada beberapa bagian menjadi area terbaik untuk melatih daya tahan tubuh.
Olahraga bersepeda juga dapat dilakukan di sini. Beberapa grup tertentu, baik itu instansi atau BUMN kadang menyusuri lokasi ini dengan bersepeda.
Sayangnya tempat ini jarang digunakan untuk berolahraga oleh kaum muda, mungkin karena jalannya yang tidak selalu rata sehingga membuat mereka cenderung memilih berolahraga di area luar, paling dekat dengan jalan raya.
Spot terbaik untuk foto
Buat pecinta fotografi, tempat ini juga layak direkomendasikan. Banyak spot menarik yang dapat diabadikan, dengan kamera yang mahal atau dengan gawai sederhana. Beberapa kali berolahraga di sana, aku bertemu beberapa pasang calon pengantin yang melakukan sesi pemotretan.