Hujan telah turun pada beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan Kota Kupang yang telah mulai meranggas beberapa purnama pun akhirnya beberapa hari lalu juga telah merasakan kucuran hujan yang lebat dan durasi yang cukup panjang.
Anak-anak bergembira di bawah guyuran hujan. Suara pekikan kegembiraan mereka bersaing dengan derasnya hujan yang turun. Rumput liar bergeliat manja menyambut jatuhnya butiran hujan yang kian deras.
Air berwarna kecoklatan menggenangi setiap lekukan bumi, seakan ingin memuaskan dahaga berbulan-bulan. Sampah pun tidak ingin ketinggalan. Bergulir riang seirama aliran air.
Jangan terlena
Seiring hadirnya hujan yang semakin rajin mengunjungi bumi, jangan mudah terlena. Banyak ancaman penyakit mengintai.
Penyakit yang ditularkan melalui nyamuk akan bermunculan saat musim penghujan, diantaranya demam dengue, chikungunya, filariasis dan malaria.
Pasalnya, pada saat hujan mulai turun, akan ada banyak air tersisa dalam setiap cekungan, setiap lekukan tanah. Ataupun air yang terperangkap pada kaleng-kaleng bekas, pada ban mobil yang tidak terpakai, pada talang air yang rusak.
Bahkan pada sela batang talas atau batang pisang, atau seresah daun! Asalkan ada air sedikit, nyamuk pasti ada di sana.
Air menjadi media yang sangat penting dalam perkembangbiakan nyamuk. Fase telur-jentik/larva-pupa akan dihabiskan dalam air. Nyamuk akan meletakkan telurnya di air. Telur akan menetas menjadi jentik/larva dalam waktu beberapa hari.
Setelah melewati beberapa tahapan kehidupan jentik-yang disebut instar 1 hingga 4, tergantung ukuran- kemudian berubah menjadi pupa dan pada akhirnya akan berkembang menjadi nyamuk dewasa.