Lihat ke Halaman Asli

Ragu Theodolfi

TERVERIFIKASI

Penikmat seni, pencinta keindahan

Masa Depan Ada di Tanganmu yang Bersih

Diperbarui: 22 Oktober 2021   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi cuci tangan sampai bersih. (sumber: shutterstock via kompas.com)

"Ayo, cuci tangan dulu sebelum makan"

Pesan sederhana itu acapkali kita dengar dari orangtua, terutama ibu, saat kita akan menyantap hidangan. Ritual cuci tangan telah menjadi hal yang wajib dan tidak boleh dibantah. 

Anak-anak yang tangannya masih kotor, tidak diperbolehkan duduk di meja makan, apalagi mencomot makanan. Bakalan kena jewer akibat bandel.

Namun, pada saat itu aktivitas mencuci tangan hanya sekedar agar tangannya bersih dan tidak mengotori makanan lainnya. Praktis, hanya menggunakan air bersih saja sudah cukup. Pakai kobokan juga boleh. 

Kobokan itu pun dipakai beramai-ramai. Bisa dibayangkan saat kobokan tersebut tiba pada orang terakhir, warna airnya tidak lagi sejernih warna aslinya. 

Hidangan yang tersaji di depan mata jauh lebih menarik daripada sekedar membayangkan warna air yang berubah gradasinya hingga beberapa tingkat. 

Asalkan judulnya cuci tangan, maka tiket menuju meja makan hari itu langsung terpenuhi.

Jutaan mikroba dipindahkan melalui tangan

Cuci tangan pakai sabun (www.cdc.gov)

Anjuran orangtua untuk mencuci tangan sebelum makan pada masa itu barangkali hanya sekedar agar tangan yang terlihat kotor menjadi lebih bersih. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline