Mungkin sudah cukup terlambat untuk memposting tulisan ini. Tapi sudahlah, apalah arti sebuah tanggal, yang paling penting adalah apa pesan penting dibalik perkara tanggal tersebut. Lalu ketika banyak Kompasioner ramai-ramai menulis tentang berkebun atau bertanam di masa pandemi, Saya dilanda kebingungan.
Terus terang, ketertarikan Saya pada urusan tanam menanam sangat minim. Peran Saya lebih kepada menikmati dan mendokumentasikan semua keindahan yang dihasilkan dari tanaman tersebut ketimbang menikmati proses tumbuh kembang tanaman. Sampai di sini, kita kembali pada topik konservasi.
Dirayakan setiap tanggal 28 Juli setiap tahun, Hari Konservasi Alam Sedunia (World nature conservation day) seyognyanya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memelihara dan menjaga alam di sekitar kita, termasuk hewan dan tanaman yang berada di sekitarnya.
Alam di sekitar kita termasuk didalamnya komponen tanah, air, udara, energi, flora dan fauna, perlu untuk dijaga, dipelihara dan dilestarikan untuk kelangsungan kehidupan di dalamnya, memastikan kesejahteraan manusia saat ini dan genersi masa depan. Alam yang sehat adalah modal dasar bagi masyarakat yang sehat dan kuat.
Tentukan langkahmu
Eksploitasi sumber daya alam besar-besaran yang dilakukan oleh manusia selama ini menyebabkan bumi kehilangan pohon-pohonnya, tanah dan keanekaragaman hayatinya. Setelah pohon ditebang, lanskap kehilangan kesuburannya. Kelaparan dan konflik tumbuh. Kehidupan tumbuhan dan hewan berkurang, dan persediaan air mengering. Degradasi lahan yang terjadi akan mempercepat perubahan iklim.
Lalu apa yang dapat kita lakukan untuk berperan dalam menjaga bumi tetap aman? Setiap kita, dapat mengambil bagian untuk melindungi lingkungan dari berbagai kerusakan. Kalau ada Kompasioner yang tidak terlalu tertarik dengan bertanam, jangan kuatir, masih banyak hal yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan alam kita, mulai dari diri kita sendiri, dengan langkah sederhana dalam hidup kita sehari-hari.
Ubah kebiasaan Anda
Satu langkah sederhana yang dilakukan setiap orang, dapat menyelamatkan bumi. Bayangkan, kalau 270 juta penduduk Indonesia turut ambil bagian, betapa besar efeknya terhadap bumi!