Lihat ke Halaman Asli

Garuda di Kakimu!

Diperbarui: 26 Juni 2015   10:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Drama piala AFF usai sudah, menyisakan perasaan campur aduk. Bagi saya peristiwa ini adalah hadiah dari Tuhan berupa hikmah yang banyak. Seolah semua dibeberkan didalamnya secara jelas.

Tidak ada yang spesial dalam piala AFF, kita sudah berkali2 masuk final (walaupun belum ditakdirkan jadi juara). Tapi AFF kali ini harus membuat kita lebih sadar bahwa :

1.  Sistem Herarki Para Pejabat adalah Monarki

Sudah menjadi rahasia umum bahwa para pemimpin di negara kita seperti raja, dia punya kekuasaan dan dia dapat upeti (namanya bisa apa saja : hadiah, jatah,  tanda terima kasih dsb). Anehnya budaya yang sudah mengakar selama puluhan tahun dan secara non formal terlegitimasi, saat ini menjadi alat politik untuk mencap lawan politiknya sebagai KORUPTOR. Maling teriak maling. ( http://news.okezone.com/read/2010/12/30/337/408642/mengendus-aroma-korupsi-tiket-piala-aff  )

Jika ingin menjadi pemimpin atau melanggengkan kursi kepemimpinannya harus "sungkem" sama pemimpin yang punya kekuasaan lebih tinggi ( http://bola.kompas.com/read/2010/12/20/09385738/Lagi..Nurdin.Cium.Tangan.SBY )

2.  Budaya "Nebeng"

Banci Tampil, itulah istilah anak muda sekarang untuk mendeskripsikan seseorang yang ingin selalu mendapat perhatian dari orang lain dengan hobinya yang selalu tampil ke muka publik.

Kita lihat, belum apa-apa para banci tampil sudah "nebeng" popularitas tim nas dengan mengadakan kegiatan dadakan yang merusak mental para pemain timnas.  ( http://suar.okezone.com/read/2010/12/27/59/407613/ceremony-pssi-berujung-petaka ). Padahal disisi lain rakyat kecil yang jadi korban di "cuekin" ( http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/30/191730/265/114/Berjibaku-Rebut-Bola-Keadilan-Lapindo )

3.  Budaya Pasrah dan Saling Tuding

Binatang yang paling diminati di Indonesia adalah kambing hitam. Yang memerintahkan siapa, yang masuk penjara siapa. Kalau sudah seperti ini kata-kata terbijak yang keluar dari mulut adalah "Pasrah saja, kita serahkan semua sama yang di atas (cicak apa tokek nih maksudnya ?)".  ( http://www.detiksport.com/read/2010/02/05/171914/1294031/76/tak-didukung-pemerintah-pssi-pasrah )

4. Hobi Bermain Kata-Kata (pembodohan orang bodoh)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline