Lihat ke Halaman Asli

Melukis Laut

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam ini,
Aku ingin melukis laut
Dengan ikan-ikan lucu di dalamnya
Yang bisa dilihat tanpa harus menyelam

Tentu airnya bening
Tentu lautnya megah

Aku ingin lukiskan Tuhan ada di situ
Ada di tengah-tengah badai
Ada di ganasnya ombak

Ia nampak arogan
Namun menyediakan segalanya untuk hidup

Aku harus melukiskan seseorang di atas perahu
Menggunakan caping di kepalanya
Dengan dayung di tangan
Melawan ombak, membunuh badai
Dan, ia harus menerjang Tuhan
Untuk beberapa ekor ikan
Yang selanjutnya terkapar di meja makan

Malam ini aku ingin melukis laut
Ya, hanya malam ini
Karena di dalam gelap
Mata kehilangan fungsinya
Sehingga imajinasi bisa bertindak liar

Mungkin,
Itu sebabnya Copernicus bisa terlampau yakin
Itu alasannya Galileo menolak patuh

Besok aku segera hilang minat
Dan, khayalan tentang laut jadi deskripsi utopis

Ikan tak ada di tempatnya
Laut telah menjadi keranjang batu
Serta tempat berak industri belanja

Tuhan telah pergi
Ia menghindari timbunan batu
Dan memilih belanja di Town Square

Tuhan tak lagi sangar
Ia terlampau modis
"Belanja, belanja!" demikian Ia berfirman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline