Lihat ke Halaman Asli

Will You Fight For Me?

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1378453308793731679

sudah setengah jam Luna  terbangun, tapi belum juga beranjak dari tempat tidurnya. dia masih memikirkan mimpinya semalam. "iihhh.. mimpi yang nyeremin, amit-amit deh kalo itu jd kenyataan"batinnya. "tok..tok.." dia menoleh ke arah pintu " sayang.. dah bangun belom? katanya mo ke kampus hari ini" terdengar suara lembut sang mama " udah maa.. iya ini aku mau mandi" sahutnya dan beranjak dari tempat tidur kesayangannya. " buruan ya sayang.. papa mau ngomong sama kamu" tanpa menunggu balasan dari anaknya, mamanya pun pergi. tak lama kemudian Luna pun keluar dari kamar mandi, selagi dia mencari baju apa yang akan dipakai terdengar suara pesan masuk di ponselnya. from: Henry " sleepyhead.. get up honey, you gonna be late to college" Luna tersenyum membaca pesan dari pangeran hatinya, tak ingin kekasih hatinya menunggu lama Luna pun membalas pesannya. To: Henry from: Luna " morning sleepyhead... already wake up and teady now. ready to take breakfast and go. thanks for your attention honey. have a nice day honey" To: Luna from: henry "thats my job princess.. hehe.. have a nice day honey, take care ya" setelah membaca pesan Henry, Luna pun buru-buru berkemas dan menuju ruang makan. Papa dan mamanya sedang berbincang-bincang kecil sembari sarapan. "pagi paa.. maa.." sapanya sambil mencium pipi kedua orangtuanya. "pagi sayang..." jawabnya serentak " kata mama, papa mau ngomong sama aku. ada apa pa?" tanyanya sambil meneguk susu dan roti  di hadapannya. "Luna.. kamu tau kan papa baru aja diangkat jadi manager keuangan di kantor?" tanya papanya sambil menatap Luna serius "iya.. trus kenapa?" "kamu tau kan Pak Billy owner perusahaan tempat papa kerja" tanyanya lagi hati-hati "Tau.. emang kenapa pa?" tanyanya lagi. Luna sedikit tidak sabar dan ingin tau maksud papanya. "kamu tau kan dia punya putra yang sedang menyelesaikan pendidikan S2 nya di Australia?"pertanyaan yang semakin membuat Luna semakin tidak sabar " Iya aku tau kok sama Bobby anaknya pak Billy, buruan deh pa.. pointnya tu apa? " hmm..gini nak.. Pak Billy mau minta kamu sebagai menantunya" sambil menatap Luna serius dan cemas menunggu reaksi dari anaknya. "O my God.. No no no..its IMPOSSIBLE!!!" Sontaknya lalu menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Luna tak percaya kalau mimpinya semalam akan jadi kenyataan. " kamu kenapa sayang?" tanya mamanya. " gak ada maa.. aku kaget aja, ga mungkin lah jaman sekarang masih ada perjodohan maa..paa. aku gak mau." terangnya dengan wajah menyerungut. "tapi papa gak bisa nolak sayang.. dia sudah banyak bantu kita" sanggah papanya. "aku punya pacar pa.. aku cinta sama dia, kita udah jalan 2 tahun dan aku maunya nikahnya sama dia aja" suara yang tercekat di tenggorokan sembari menahan air matanya. "pacar maya kamu itu? dia  orang asing  dan jauh Luna.. dia mungkin aja udah punya anak istri di sana. harusnya kamu sadar itu. dengar!! papa dan pak Billy udah mutusin setelah kamu wisuda  nanti kamu dan Bobby akan menikah. dan sekarang kamu urus dengan baik perbaikan skripsi dan pendaftaran wisuda kamu itu" tanpa menunggu jawaban Luna,bangkit dan meninggalkan Luna yang sudah berurai air mata. selama dalam perjalanannya ke kampus, Luna masih memikirkan keputusan papanya untuk menikahi orang yang tidak sama sekali dicintainya. keputusan tersebut sekaligus menghancurkan impiannya untuk bekerja dan menyusul Henry di Australia. Vony teman dekat Luna merasakan keanehan pada temannya, Luna tak seperti biasa yang selalu ceria dan heboh. " eh Lun.. kok lo diem-diem aja sih dari tadi, sedih banget tampang lo.. segitu cintanya ya lo ama ni kampus sampe sedih gitu pas mo ninggalin ni kampus hehehe.." ejek Vony " rese lo ah" balasnya dengan senyum getir. " trus lo kenapa sih Lun.. lo cerita dong ama gw" " gw boleh gak tidur di rumah lo malam ini Von?" Luna malah menjawab Vony dengan pertanyaan. vony mengangguk dan memeluk sahabatnya itu, dia mengerti Luna sedang ada masalah dengan orangtuanya.Vony pun mengirim pesan ke mama Luna agar tidak perlu khawatir dan memberi kabar kalau Luna malam ini tidur di rumahnya. ------- Luna menumpahkan semua rasa yang dia tahan dari tadi pagi ke Vony, Luna tak bisa membayangkan bagaimana dia akan menjalani rumah tangganya dengan orang yang tak pernah dia cintai, tangisnya tumpah dalam pelukan Vony. Vony mengusap punggung Luna, yang diinginkan Luna saat ini hanya ini batinnya.karena kelelahan menangis, Luna pun tertidur. tak lama terdengar ponsel Luna berbunyi from: Henry To; Luna "Honey.. are you busy?" Henry bertanya-tanya karena seharian ini Luna gak ngirim pesan kepadanya. dia semakin khawatir karena Luna tak membalas pesannya. from: Henry to: Luna " honey.. are you okay? please tell me what happen" vony merasa kasihan untuk membangunkan Luna, akhirnya Vony inisiatif untuk membalas pesan Henry agar tidak khawatir. namun baru akan menulis pesan ponselnya berdering lagi, namun kali ini panggilan telepon. " hon.." belum lengkap ucapannya terdengar suara asing di seberang " henry... its me Vony" "Vony.. is Luna with you?" tanya nya " yea she is with me, she had asleep Hen.. i'll tell her tomorrow that you calling" jawabnya " does she has a problem so she sleep in your home,vony? tanya nya penuh kekhawatiran " i think.. you better ask her by your self tomorrow" "Okay.. thank you Vony, i will hang up the phone now.. good night.." "good night henry" vony meletakkan kembali ponsel Luna  dan mematikan lampu kamar, sebelum berbaring diselimutinya sahabat sejatinya itu dan berbisik " tidurlah yang nyenyak Luna.. semoga besok lebih baik dari hari ini" -------------- bersambung.... mohon maaf ya kalo ada bahasa dan grammarnya yang salah. komen dan like nya sangat mendukung passion saya untuk menulis kelanjutannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline