Lihat ke Halaman Asli

niqi carrera

ibu rumah tangga

"Tradisi" Naik Harga Jelang Ramadhan yang Tak Perlu Dilestarikan

Diperbarui: 12 Maret 2023   22:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Harga naik jelang Ramadhan (pexels.com/Quintin Gellar)

 Masyarakat Indonesia sudah tidak kaget dan maklum jika menjelang Ramadhan dan memasuki bulan puasa, harga barang terutama bahan pokok akan serempak merangkak naik.

Kenaikan harga barang ini seperti tradisi yang sudah lama ada, dan rupanya terus dilestarikan sepanjang hayat.

Dilansir dari laman Supply Chain Indonesia, menurut Kyatmaja Lookman sebagai direktur PT Lookman Djaja, fenomena tahunan kenaikan harga tersebut disebabkan oleh 3 hal:

1. Sifat barang dari bahan pokok

Bahan pokok seperti beras, bawang, gula, daging, dan lain-lain mempunyai komposisi biaya logistic paling tinggi dibanding dengan barang jadi.

Jika bahan baku diolah menjadi barang jadi, maka komposisi biaya logistik ke harga barang akan ikut turun.

2. Jumlah permintaan yang tinggi

Pada saat menjelang puasa, biasanya orang akan belanja lebih banyak untuk menambah stok. Apalagi menjelang Idul Fitri, daya beli warga akan meningkat karena adanya Tunjangan Hari Raya (THR).

Meningkatnya permintaan seharusnya segera diantisipasi dengan persediaan yang mencukupi agar supply sama dengan demand.

Sayangnya, ada kalanya penjual menahan barang untuk membuat ilusi shortage, sehingga harga akan naik, selanjutnya barang dijual ketika harga sudah mengalami kenaikan.

3. Adanya mafia perdagangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline