Lihat ke Halaman Asli

Mempertahankan Pendidikan Kearifan Lokal

Diperbarui: 22 Agustus 2024   07:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Sebagai generasi muda, kita tentu tahu bahwa pendidikan menjadi salah satu hal yang utama dalam kehidupan kita. Seiring berkembangnya zaman, pendidikan terus berkembang mengikuti arus globalisasi yang sedang terjadi di dunia ini. Perkembangan ini tanpa kita sadari telah menggusur beberapa muatan lokal yang dulunya ada di dalam pendidikan. Hal ini bisa membuat generasi berikutnya bisa melupakan budaya-budaya yang kita miliki.
Banyak cara yang sudah banyak dilakukan agar kebudayaan lokal tidak hilang begitu saja karena globalisasi, contohnya seperti memasukkan bahasa lokal menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah. Ini bisa digunakan agar budaya dan bahasa kita tidak terlupakan, karena selain berbahasa kita juga bisa belajar budaya-budaya lokal yang ada untuk menambah pengetahuan siswa dan membuat mereka sadar akan eksistensi budaya lokal mereka.
Berbagai macam ekstrakurikuler diadakan oleh sekolah, seperti karawitan dan tari tradisional agar mereka bisa paham dan tahu akan budaya mereka. Selain memahami budaya, mereka juga bisa mengembangkan bakat mereka dalam seni musik dan tari yang bisa digunakan ketika mereka menempuh jenjang yang lebih tinggi.
Acara-acara sekolah juga banyak sekali dilakukan untuk menunjang kebudayaan lokal, seperti pentas seni. Sekolah bisa mengadakan pentas seni dan memasukkan budaya seni tari tradisional untuk ditampilkan didepan panggung agar semua penonton bisa tahu kebudayaan dari berbagai macam daerah yang sedang ditampilkan siswa. Tidak hanya tarian, mereka juga memakai pakaian adat dari daerah yang mereka tampilkan sehingga penonton bisa menambah wawasan yang ada.
Berbagai cara bisa kita lakukan agar kearifan lokal bisa ada di sektor pendidikan. Selain menambah wawasan, kita bisa menjaga budaya kita agar tetap ada hingga generasi generasi berikutnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline