Lihat ke Halaman Asli

"Pengembangan Ekonomi Produktif" Belajar ke Desa Teluk Empening (Bagian 4)

Diperbarui: 29 Januari 2017   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kolam Ikan di Dusun Tanjung. Dok Desa Teluk Empening

Desa Teluk Empening berbatasan sebelah timur dengan Desa Permata dan Desa terentang Hilir, Sebelah barat Desa Teluk Bayur, Sebelah utara Desa Sungai Asam Dusun Riak Bandung serta batas sebelah Selatan dengan DesaTerentangHilir. Luas Wilayah Desa Teluk Empening 6.336 Km², dengan peruntukan lahan : tanah sawah 310 Ha, tanah kering (untuk ladang dan pemukiman) 620 Ha, tanah basah (tanah rawa dan pasang surut) 606 Ha, tanah perkebunan (1134 Ha), tanah fasilitas umum (tanah kas desa dan tanah fasilitas pemerintah) 7,5 Ha, dan tanah hutan (hutan produksi)4.172,5Ha.

             Perekonomian masyarakat Desa Teluk Empening sebagian besar bertumpu pada sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. Mata pencaharian masyarakat desa Teluk Empening sebagian besar sebagai petani (285 KK), PNS (7 KK), pedagang (8 KK), perikanan (7 KK) dan lain-lain (3KK . Potensi ekonomi yang ada di Desa Teluk Empaning antara lain di bidang pertanian tersedia lahan peruntukan tanaman pangan terutama padi tidak kurang dari 775 Ha, perkebunan (karet) 550 Ha dan 1413 Ha. lahan untuk pengembangan. Peternakan yang sedang di upayakan terutama sapi, ayam kampung dan kambing, sementara dibidang perikanan dengan cara budidaya system Keramba Jaring Apung/ Jaring Tancap dari jenis ikan air tawar sangat mungkin untuk dikembangkan.

            Pengembangan ekonomi produktif di Desa Teluk empening dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa :

  • Dibidang pertanian saat ini telah dikembangkan antara lain : (1) Jeruk Nipis yang dikelola oleh 115 kepala keluarga dalam satu dusun, masing-masing kepala keluarga menanam minimal 20 pohon Jeruk Nipis, dan saat ini sudah berproduksi. (2) Tanaman Jahe seluas 10 Ha. (3) Tanaman Benkoang. (4) Lahan pangan berkelanjutan yang memadukan anatara sawah padi dengan budidaya ikan gabus. (5) Budidaya ikan patin yang dikelola oleh 40 KK dalam satu dusun, masing-masing KK memiliki satu kolam ukuran 25 m2 yang diisi sebanyak 250 ekon ikan patin. 2.
  • Dibidang peternakan saat ini telah dikembangkan peternakan sapi. Peternakan sapi sebanyak 50 ekon dikelola oleh dusun yang menanam jeruk nipis. Model ini dikembangkan untuk sekaligus pemanfaatan limbah kotoran sapi sebagai pupuk bagi tanaman jeruk nipis.
  • Pemanfaatan lahan pekarangan untuk tanaman sayuran, kacang-kacangan, jeruk purut, perikanan dll. Dukungan Dinas perikanan di dusun tanjung melalui pemberian bibit ikan patin untuk 4 kelompok dasa wisma.

Kolam Ikan di dusun tanjung.Dok Desa Teluk empening

Dukungan pengembangan ekonomi produktif di Desa Teluk empening oleh Pemerintah Desa melalui APBDES tahun anggaran 2016 mengalokasikan dana Rp.19.685.000,- untuk kegiatan pelatihan menjahit, menyulam dan daur ulang. Disamping itu pemerintah desa mendorong adanya badan usaha milik desa (BUMDES) tahun ini dalam proses pembentukan dengan mentertakan modal usaha sebesar Rp. 40.000.000,-. 

Disamping itu Pemerintah Desa Teluk Empening bekerja sama dengan Yayasan Madanika untuk meningkatkan pengetahuan dan penyebarluasan  pengatahuan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan melalui pengelolaan sumberdaya alam yang ada secara produktif diperlukan sebuah pusat belajar bersama antara warga masyarakat. Di pusat belajar ini akan dilakukan sharring cerita sukses antar warga, pendokumentasian dan pendistribusian pengetahuan warga.

                Potret pengembangan ekonomi di Desa Teluk Empening yang kedepannya untuk inisiasi Rumah Pengembangan Ekonomi Produktif dan Kewirausahaan yang kompatibel untuk membangun kekuatan ekonomi desa untuk kebutuhan akses informasi, modal, konsultasi/bimbingan, pembelajaran teknologi tepat guna dan jaringan pemasaran.

Tanaman Karet .Dok Desa Teluk Empening

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline