Udah menjadi kebiasaan sejak tahun 2015, ketika Imlek datang hal yang aku lakukan adalah berkeliling klenteng dan ikut meramaikan datangnya tahun baru. Ya, walau bukan Tionghoa, tapi aku senang dengan suasana imlek yang merah meriah, terutama di sekitar pecinan seperti di Pasar Lama, Kota Tangerang atau Glodok, Jakarta Barat.
Awal Mula Berkeliling Klenteng Saat Imlek
Ya, awal mulanya kenapa aku sering berkeliling klenteng, terutama saat imlek datang saat mengikuti trip oleh salah satu konunitas untuk berkeliling ke klenteng di Kota Tangerang. Ya, bisa dibilang wisata religi memang belum terlalu familiar, apalagi berkunjung ke tempat ibadah agama lain. Tapi ternyata kami disambut dengan hangat oleh pengurus klenteng. Di sana, kami saling bertukar pikiran satu sama lain, sharing mengenai sejarah klentengnya, maupun kebiasaan yang biasa dilakukan saat imlek datang.
Ditambah, setelah aku memposting wisata religi ke klenteng tadi, ada salah satu orang yang mengajak aku untuk ikut andil dalam pembuatan buku sejarah jakarta. Aku sebagai orang yang pernah ke klenteng ikut andil dalam penulisan wisata religi di Jakarta. Lima Klenteng dari lima wilayah jakarta sudah aku jelajahi, membuat aku semakin ingin mengenal budaya Tionghoa.
Berkeliling di Pecinan Glodok
Tahun berikutnya di saat imlek, aku berkeliling di sekitar Glodok untuk melihat kemeriahan imlek di Jakarta. Seru juga. Apalag melihat meriahnya toko-toko yang menjual pernak-pernik Imlek. Mulai dari Baju, Alat sembahyang, sampai buah-buahan juga ada seperti jeruk mandarin, Apel, Pisang atau buah lainnya. Melihat aneka buah di sana aku jadi ingat buah sunpride yang aku kira itu impor ternyata asli lokal Indonesia. Bahkan buah ini diproduksi secara masal di perkebunan di daerah Lampung. Memang sih Sunpride pilihan tepercaya sejak lama, makanya aku juga doyan makan buah dari sunpride.
Mengajak Komunitas lain untuk berkeliling klenteng
Aku juga pernah mengajak teman-temanku di komunitas Backpacker Jakarta untuk ikut meramaikan imlek di Kota Tangerang. Ya, mereka bisa dibilang exited sekali. Apalagi banyak yang baru pertama kali masuk ke klenteng. Satu hal yang unik di tangerang adalah ada sebuah kampung, namanya kampung sewan. Bisa dibilang di kampung ini, mayoritas adalah orang Tionghoa. Tapi, uniknya di tengah kampung ini ada sebuah klenteng Tjong Tek Bio yang dipercayai klenteng tertua ketiga di Kota Tangerang. Jujur, pengelola klentengnya ramah banget. Kami disambut bak tamu yang jauh dari perantauan. Di sana, kami disediakan tempat duduk, bercengkrama satu sama lain. Bahkan kami disuguhkan Kue keranjang dan jeruk mandarin yang menjadi khas bila imlek tiba.
Agenda Rutin, Berkeliling di Pecinan Kota Tangerang