Lihat ke Halaman Asli

The Bhavana91

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dampingi Guru RA Mengajar, Mahasiswa KKM UIN Maliki Malang Kelompok 91 Belajar Mengenal Karakter Anak dan Kontrol Diri

Diperbarui: 25 Januari 2023   00:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Malang (24/01/2023) _ Sejatinya setiap insan memiliki karakter yang berbeda-beda. Meski dua orang memiliki sifat yang sama bahkan seperti duplikat, namun jika diteliti lagi maka keduanya memiliki karakter yang berbeda. Jika itu adalah gambaran karakter orang dewasa, maka gambaran karakter anak-anak juga sama dan bahkan mungkin lebih rumit.

Kerumitan dalam mengenal karakter anak juga dialami mahasiswa KKM UIN Maliki Malang Kelompok 91 saat ikut mendampingi guru mengajari anak-anak di RA TB. Insan Kamil. Bagaimana tidak jika dari 38 anak tidak ada yang memiliki karakter kepribadian yang sama. Sehingga dalam mengatasi anak-anak di setiap kelasnya sedikit keteteran. Saat waktu belajar pun terkadang ada anak yang tidak bisa hanya diam saja di tempat. Adapula yang keluar kelas tanpa izin dan dan ribut sendiri dengan temannya.

Hari Kamis tanggal lima Januari 2023 adalah hari pertama murid-murid masuk sekolah setelah liburan, begitu pula bagi mahasiswa yang merupakan hari pertama mereka mendampingi guru dalam mengajar. Hari pertama mendampingi guru tentu saja membuat mahasiswa keteteran bahkan  bahkan nyaris menyerah. Bukan tanpa sebab, anak pada usia TK memang usia anak yang sangat aktif dan tidak bisa hanya diam tanpa melakukan apapun sehingga para mahasiswa sulit mengatur anak-anak agar tertib dan disiplin.

Tentu saja para mahasiswa tidak bisa langsung dapat membuat anak-anak tertib. Adaptasi juga menjadi poin penting mahasiswa dalam belajar mendidik murid-murid. Adaptasi mahasiswa bahkan hingga kurang lebih tujuh hari lamanya, maka tidak heran apabila ada mahasiswa yang mengeluh kesulitan mengatur anak.

dokpri

"Pengen tak hih, tapi itu anaknya orang," ucap salah seorang mahasiswi ketika curhat bersama yang lain. Untung saja para mahasiswa memiliki kesadaran diri dalam mengontrol emosi sehingga dengan kelembutan, kesabaran, dan keceriaan dapat membuat anak-anak menjadi luluh dan mudah diajak bekerja sama.

Seminggu menjelang berakhirnya masa mahasiswa mendampingi guru dalam proses pembelajaran siswa-siswi RA TB. Insan Kamil, para mahasiswa semakin handal dalam mengatur sekaligus mengajak anak dalam mengikuti tata tertib sehingga hal tersebut membuat para mahasiswa lebih semangat dalam menemani murid-murid belajar di kelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline