Lihat ke Halaman Asli

MFAHRUROZI ADIPRATAMA

Perbaiki Kesalahanmu di masa lalu,buatlah kebaikan di masa depan

Dunia Kerja: Indonesia Kurang Lulusan STEM, Bahaya Mengancam Dari Luar

Diperbarui: 21 Februari 2023   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Di awal tahun 2023 ini dunia dikejutkan dengan perusahaan-perusahaan besar yang berbasis teknologi seperti google, amazon, meta dan Microsoft memutuskan untuk mem-PHK sebagian karyawannya. Hal ini ditengarai karena perkembangan perusahaan di tahun 2022 lalu. Salah satunya adalah jumlah investasi yang telah menghabiskan banyak dana, diketahui jika meta telah menghabiskan dana lebih dari 14 miliar dollar untuk proyeknya. Selain pemutusan hubungan kerja para perusahaan tersebut juga menutup pintu masuk bagi para fresh-graduated dari sejumlah kampus di Amerika. Hal ini juga disebabkan karena banyaknya lulusan baru di bidang science, technology, engineering, and math atau biasa di sebut dengan STEM. Seperti yang kita ketahui Amerika adalah tempat bagi induk perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dalam teknologi. Selain itu, Amerika juga menjadi pusat dari para pelajar di seluruh dunia untuk kuliah dalam bidang STEM yang paling banyak diminati. Jadi, tidak mengherankan bila banyak lulusan-lulusan dari Amerika di bidang STEM tidak hanya orang-orang Amerika tetapi para pelajar asing pun memenuhi kuota STEM.

STEM Dalam Perkembangan Dunia

Kita semua mengetahui jika perkembangan teknologi dan informasi maju sangat pesat dan membawa dunia semakin maju jauh meninggalkan sistem di masa lalu. 20 tahun lalu, kegiatan berbasis teknologi seperti chat, video call, online meeting dan shopping online merupakan imajinasi dari benak orang-orang. Namun tak sampai 10 tahun kemunculan Facebook telah mengguncang dunia. Dimana, platform yang hanya diimpikan oleh orang-orang telah muncul dihadapan mereka secara nyata. Sebuah sistem yang mempu menghubungkan seluruh orang di seluruh dunia yang kala itu ramai digunakan sehingga menjadi titik awal dari kebangkitan dari dunia baru bagi seorang individu. Kita biasa menyebutkannya sebagai Dunia Maya.

Perkembangan dunia yang telah berpusat dalam teknologi itu membuat banyak anak muda yang kala itu heran dengan pencapaian pemuda lainnya dalam keberhasilannya mengembangkan atau menciptakan dunia maya telah mengispirasi mereka untuk mengambil jalur STEM dalam kehidupannya. Banyak mereka yang bermimpi mendirikan atau menciptakan sebuah mode baru dalam berhubungan memlalui dunia maya. Pergesaran besar yang terjadi itu membuat sejumlah perusahaan-perusahaan raksasa menginvestasikan uang mereka dalam proyek teknologi. Hal ini mengubah menambah sistem rekrutment baru dalam dunia kerja yaitu expertof technology. Kebijakan ini membuat sistem pasar para pencari kerja berubah arah ke sebuah Metavers dunia lain yang berdampingan dengan Univers.

Namun bisnis tetaplah bisnis, ketika terlalu banyak pengeluaran besar yang tidak diimbangi dengan pemasukan yang seharusnya adalah sesuatu yang dibenci oleh para pemegang uang. Selain itu, persaingan di dalam bisnis Startup juga menjadi sebuah permasalahan pokok yang dialami investor.

STEM di Indonesia

Namun, hal ini sangat berbalik dari keadaan mereka yang terjepit dengan lahan kerja STEM terbatas. Di Indonesia sendiri, kebutuhan akan ahli dalam teknologi, atau programmer sangatlah tinggi. Bisa dibilang Indonesia merupakan Negara ketiga dalam menikmati kemewahan teknologi yang tengah berkembang pesat.Lahan kosong dan subur ini meruapakan surga bagi para pencari kerja di bidang STEM. Walaupun lulusan STEM dari Indonesai tidaklah sedikit, tapi tidak sebanyak yang dibutuhkan. Maka, bukan mustahil bidang STEM akan dipenuhi oleh para pekerja asing.

Bahkan sebagai sistem pertahan nasional dalam serangan CYBER kita masih menyewa, hal ini membuktikan bahwa perekemabngan teknologi di negeri masih sangat lambat. Sebaliknya, pengguna/konsumen dari produk teknologi, oang-orang di Negara ini sangatlah tinggi terutama di bagian social media.Maka dari itu sebagai upaya dalam menghindari banjirnya tenaga asing STEM di dalam negeri, Pemerintah wajib meletakan para ahli dalam STEM di Indonesia adalah para anak bangsa.

Negara ini perlu berinvestasi dalam bidang teknologi guna mengejar ketertinggalan yang ada saat ini. Jika disurvey pendpatan dari pekerja di bidang STEM merupakan hal yang sangat memuaskan. Selain itu menciptakan sistem keamanan sendiri yang bisa digunakan oleh Negara adalah hal yang baik ang perlu dilakukan. Pokok permasalahan saat ini adalah lapangan kerja di bidang STEM sangat terbuka lebar namun para pesertanya sangatlah terbatas. Permintaan yang tinggi namun pemasok terbatas. Mungkin inilah kalimat yang pas untuk Indonesia saat ini.

Bertahan dalam derasnya arus perkembangan zaman adalah hal yang positif. Namun menutup mata dengan adanya perubahan adalah sikap yang bodoh.Teknologi adalah dua mata pisau yang mampu membantumu tapi juga membunuhmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline