Ousmane Dembele, pemain yang sempat dianggap sebagai pembelian panik oleh Barcelona, kini mematahkan semua keraguan dengan performa luar biasa di PSG. Dalam dua pertandingan terakhir, ia mencetak dua hat-trick berturut-turut dan kini menjadi pencetak gol terbanyak di Ligue 1. Tapi, perjalanan Dembele menuju puncak tak semudah yang dibayangkan, dan kini dia siap membuktikan dirinya sebagai bintang sesungguhnya.
Ousmane Dembele, siapa yang sangka? Pemain yang dulu dianggap sebagai pembelian panik Barcelona saat mereka merekrutnya dari Borussia Dortmund pada 2017, kini berubah menjadi mesin gol utama PSG. Tentu, dia datang dengan harapan besar, apalagi dengan label sebagai pemain termahal kedua dalam sejarah klub. Namun kenyataan berkata lain: Dembele sempat kesulitan, dan masa-masa sulit itu meninggalkan kesan yang tak mudah dilupakan.
Setelah beberapa tahun penuh tantangan di Barcelona, Dembele kembali ke kampung halamannya, Prancis, dengan harapan baru. Musim pertama di PSG memang tak berjalan mulus -- hanya enam gol dari 40 penampilan. Tapi siapa sangka, tahun ini dia berubah total. Dalam enam pertandingan tahun 2025, dia telah mencetak 11 gol, termasuk dua hat-trick berturut-turut, yang terbaru di pertandingan PSG melawan Brest yang berakhir 5-2.
Puncak Karya Dembele di PSG
Setelah hampir satu dekade, Dembele akhirnya kembali ke jalur yang semestinya. Gol demi gol mengalir deras, dan dirinya menjadi pencetak gol terbanyak Ligue 1 dengan 14 gol, melebihi pemain-pemain top lainnya. Capaian ini tak lepas dari kontribusi luar biasa Dembele dalam kemenangan PSG di berbagai ajang, termasuk kemenangan krusial di Trophee des Champions dan Liga Champions.
Dengan total 19 gol musim ini, Dembele kini tampil sebagai pusat serangan PSG. Kepercayaannya semakin menanjak, dan performanya semakin stabil. Bahkan saat cedera beberapa minggu lalu, dia tetap tampil solid dengan menyumbangkan gol kemenangan yang menuntun PSG ke puncak.
Adaptasi Posisi yang Membawa Kejutan
Menariknya, Dembele kini bermain di posisi yang sangat berbeda. Tidak lagi sebagai pemain sayap, melainkan sebagai penyerang tengah, peran yang jarang ia mainkan sebelumnya. Mengikuti formasi 4-3-3 dari Luis Enrique, Dembele menunjukkan bahwa dia bisa beradaptasi dengan posisi yang belum pernah dia tempati. Meskipun bukan target man, Dembele bermain dengan insting berburu gol yang tajam. Tidak perlu banyak bergerak, dia tahu kapan harus memanfaatkan bola yang datang dan mencetak gol.
"Main sebagai nomor 9 itu lebih simpel," ujarnya setelah mencetak hat-trick keduanya. "Dulu di sayap kanan, saya harus menari-nari melewati beberapa pemain, sekarang bola datang ke saya dan saya tinggal fokus cetak gol."
Menghadapi Tantangan Berat di Depan
Meski PSG tampil mengesankan, ujian besar belum berakhir. Dengan Dembele yang sedang dalam performa terbaiknya, PSG kini menatap Liga Champions dengan penuh harapan. Jika mereka berhasil mengatasi tantangan besar di babak playoff, trofi Eropa yang sudah lama diidamkan bisa jadi milik mereka tahun ini.
Namun, satu hal yang pasti: Dembele kini bukan hanya pemain yang bisa diabaikan. Dengan performa apiknya, PSG kini memiliki pemain yang bisa membawa mereka menembus batas, bahkan untuk meraih gelar Liga Champions.