Pernah dengar nama-nama seperti Yoro, Calafiori, atau bahkan Jimenez dan Liberali? Kalau belum, jangan khawatir. Nama-nama ini masih segar, tapi percaya deh, mereka adalah masa depan. Dan siapa di balik semua ini? Paulo Fonseca, pelatih yang dikenal nggak ragu kasih panggung buat anak muda.
Rekam Jejak Fonseca
Fonseca bukan pelatih sembarangan. Dia pernah bikin gempar di Lille dengan mengorbitkan Leny Yoro, bek tengah yang debut di usia 16 tahun. Keputusan nekat? Mungkin, tapi hasilnya manis. Yoro sekarang laku ke Manchester United dengan harga lebih dari 60 juta euro. Kalau kamu pikir itu kebetulan, ada lagi Tiago Santos yang jadi bintang 20 juta euro di usia 21. Intinya, Fonseca tahu cara mengasah berlian mentah jadi pemain kelas dunia.
Dari Roma ke Milan: Masih Konsisten
Di Roma, nama-nama seperti Gonzalo Villar, Calafiori, hingga Zalewski muncul berkat tangan dingin Fonseca. Villar, misalnya, datang dari klub kecil Elche di Spanyol. Awalnya cuma cadangan, tapi Fonseca malah bikin dia main 47 kali dalam semusim. Bahkan, Villar sendiri bilang kalau Fonseca lebih percaya dia ketimbang pemain sekelas Pedro. Lalu ada Calafiori, bek kiri yang sempat cedera parah tapi tetap diberi kesempatan main di pertandingan besar.
Sekarang di Milan, Fonseca tetap dengan gayanya. Dia sudah sebut nama-nama seperti Camarda, Jimenez, Liberali, Zeroli, dan Bouaddi sebagai bagian dari masa depan klub. Meski mereka belum rutin jadi starter, Fonseca kasih sinyal bahwa pintu selalu terbuka buat mereka yang siap kerja keras.
Pelan Tapi Pasti
Tapi tunggu dulu, Fonseca bukan tipe pelatih yang langsung kasih semua ke pemain muda. Dia percaya sama proses. Contohnya Bouaddi, gelandang 17 tahun yang debut di Conference League pada 2023. Fonseca nggak buru-buru; dia kasih menit bermain secara bertahap. Kenapa? Karena dia tahu tekanan bisa jadi musuh terbesar pemain muda.
"Kita harus biarkan pemain seperti Camarda berkembang tanpa tekanan. Dia anak yang seimbang, tapi terlalu banyak ekspektasi justru bisa merugikan," kata Fonseca, seperti dikutip dari gazzetta.it
Jadi, Bagaimana Nasib Jimenez dan Liberali?
Jawabannya sederhana: mereka akan dapat kesempatan, tapi nggak sekaligus. Fonseca paham banget kapan waktu yang tepat buat melepas anak muda ke lapangan. Kalau mereka kerja keras dan siap mental, mereka pasti dapat panggung. Tapi, seperti biasa, Fonseca juga bakal pastikan mereka nggak terbakar ekspektasi.
Fonseca adalah pelatih yang tahu cara menangani pemain muda. Dia berani ambil risiko, tapi tetap hati-hati. Jadi, kalau kamu fans Milan dan penasaran sama masa depan klub, tenang aja. Jimenez, Liberali, dan anak muda lainnya pasti dapat giliran bersinar. Yang penting, mereka kerja keras dan sabar. Fonseca pasti punya rencana besar buat mereka.