"Pelanggan yang puas adalah strategi bisnis yang paling baik." -Michael LeBoeuf
Sebagian besar pengusaha atau pelaku bisnis berusaha keras dan bersaing menciptakan produk terbaik dengan harapan akan banyak customer yang mau membeli. Namun apakah hanya dengan memiliki produk yang paling baik, maka roda bisnis bisa terus berputar?
Faktanya anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Sebuah bisnis akan berjalan lancar bahkan berkembang pesat jika para pelaku bisnis memperhatikan 3 (tiga) unsur. Secara sederhana unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
- People yakni orang atau sumber daya manusia yang menjalankan bisnis. Unsur people meliputi ketercukupan SDM, profil pekerja, attitude dan skill pekerja.
- Process yakni sistematika bekerjanya sebuah bisnis termasuk di dalamnya struktur organisasi, peranan tugas dan tanggung jawab, serta aturan main dalam menjalankan usaha.
- Product yakni wujud barang dan/atau jasa yang ditawarkan kepada pelanggan.
Ketiga unsur di atas merupakan elemen dasar dalam berbisnis. Tentu semua pengusaha berharap agar usahanya bisa terus berjalan, berkembang dan menjadi besar.
Agar kondisi itu terwujud, maka sebuah bisnis membutuhkan pelanggan sebagai pihak yang membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan.
Pelanggan mendatangkan profit atau keuntungan bagi pengusaha. Tanpa pelanggan, maka sudah pasti sebuah bisnis akan hancur.
Oleh karena itu sangat penting bagi pelaku usaha untuk menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya.
Michael LeBoeuf, seorang penulis sekaligus profesor bisnis di Universitas New Orleans, Amerika Serikat, dalam buku bertajuk "How to Win Customer and Keep Them For Life" mengemukakan tentang faktor-faktor apa saja yang membuat pelanggan tidak akan kembali berbisnis dengan kita.
Dia menjelaskan ada 5 (lima) hal utama nan krusial di antaranya:
- Pelanggan meninggal dunia (1%)
- Pelanggan pindah tempat tinggal (3%)
- Perilaku tidak menyenangkan dari para staff (68%)
- Produk tidak memuaskan (14%)
- Persaingan bisnis dengan kompetitor (9%)
Ternyata hal terbesar yang jadi alasan pelanggan pergi adalah buruknya perilaku kita. Dengan kata lain, sebagus apapun produk yang kita tawarkan, jika perilaku kita ketika menghadapi dan melayani pelanggan tidak menyenangkan atau tidak memuaskan, maka para pelanggan akan pergi bahkan tidak mau kembali lagi.