Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyebutkan bahwa kasus obesitas di Tanah Air kian melonjak. Melansir dari data Kemenkes, 1 dari 3 orang dewasa mengalami obesitas. Masalah kelebihan berat badan juga dialami oleh 1 dari 5 anak usia 5 - 12 tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obesitas sebagai akumulasi lemak yang tidak normal atau kelebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Bagi masyarakat Asia, seseorang mengalami obesitas jika memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) diatas 25.
Indeks Massa Tubuh digunakan untuk menentukan kategori berat badan, caranya membandingkan antara berat badan dengan tinggi badan seseorang. Melalui IMT, Anda bisa mengetahui status berat badan, apakah normal, berlebihan atau justru kurang.
Cara Menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT)
Menurut WHO, Indeks Massa Tubuh terbagi menjadi 4 kategori:
- Obesitas, IMT sama dengan atau diatas 30
- Berat Badan Berlebih, IMT antara 25 - 29,9
- Berat Badan Normal, IMT antara 18,5 - 24,9
- Berat Badan dibawah Normal, IMT dibawah 18,5
Sedangkan khusus untuk orang-orang Asia, termasuk Indonesia berikut ini kategori yang dipakai sebagai acuan:
- Obesitas, IMT sama dengan atau diatas 25
- Berat Badan Berlebih, IMT antara 23 - 24,9
- Berat Badan Normal, IMT antara 18,5 - 22,5
- Berat Badan dibawah Normal, IMT dibawah 18,5
Rumus perhitungan IMT adalah:
Misalkan berat badan Anda saat ini 82 kilogram dan tinggi badan 1,73 meter. Caranya pertama kalikan tinggi badan dalam kuadrat (1,73 x 1,73 = 2,99). Kemudian langkah kedua bagi angka berat badan Anda dengan kuadrat tinggi badan (82 : 2,99 = 27,42).
Terakhir bandingkan angka IMT Anda dengan kategori IMT diatas. Untuk IMT 27,42 termasuk dalam kategori obesitas karena diatas 25 (ukuran orang Asia).