Manusia adalah makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sebagai makhluk individu artinya manusia memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda satu sama lain. Manusia juga mempunyai kehendak bebas dalam menentukan pilihan dan memutuskan apa yang terbaik untuk hidupnya, tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
Sedangkan makhluk sosial mengandung makna bahwa manusia membutuhkan orang lain. Membutuhkan kelompok dalam bentuk minimal mengakui keberadaannya, hingga bentuk maksimal dimana suatu kelompok bergantung kepadanya.
Dua hakikat diatas merupakan satu kesatuan utuh yang terdapat dalam diri manusia. Seseorang tidak dapat hidup tanpa orang lain karena membutuhkan eksistensi.
Disisi lain dia juga tak bisa terus-menerus berkorban untuk kelompok lalu mengabaikan dirinya sendiri. Pengakuan atas eksistensi diri manusia disebut dengan aktualisasi.
Di zaman yang serba digital sekarang, hampir semua profesi dituntut untuk merambah ke dunia maya.
Mulai dari bisnis, pendidikan, keuangan, jurnalistik, jasa dan lain-lain, semua "dipaksa" untuk berada di satu kolam besar yang bernama internet.
Atas kondisi tersebut, kemudian lahirlah kompetisi gagasan atau ide. Siapapun yang mampu menemukan serta menciptakan ide yang diikuti oleh banyak orang, maka dia keluar sebagai pemenang.
Kesempatan untuk mengatualisasikan diri di dalam internet sangatlah besar. Saking besarnya membuat peluang untuk memperoleh pengakuan justru semakin ketat.
Dengan kata lain, semua orang bebas mengekspresikan diri di dalam internet. Oleh sebab itu seorang individu memerlukan identitas untuk tampil dan diakui. Identitas yang bersifat khas ini disebut dengan Personal Branding atau Citra Diri.
Sangatlah wajar jika seseorang memberikan pengakuan kepada orang lain atas dasar sesuatu yang mengagumkan, sesuatu yang hebat, sebuah prestasi, kompetensi atau reputasi meyakinkan.