Marhaban Ya Ramadan
Masih dalam suasana Ramadan yang penuh berkah, maka tiada habis aku berbagi dan bercerita. Entah mengapa setiap Ramadan selalu saja ada yang berbeda.
Waktu seolah terasa begitu indah. Kemesraan dengan Sang Pencipta dalam balutan ibadah telah menghapus rasa lapar dan dahaga.
Meskipun harus membagi tenaga karena mesti menjalankan kewajiban serta tanggung jawab lain, aku tetap bahagia. Semua itu karena aku mendefinisikan bekerja dan hobi menulis sebagai bagian dari ibadah Ramadan.
Seorang bijak pernah berkata,
"Tulisan akan memanjangkan usia, karena disaat kita mati dia yang membuat jiwa tetap abadi." -KP-
Sebenarnya masih banyak lagi karya yang bisa membuat jiwa tetap abadi. Sebut saja lukisan, fotografi, seni rupa, kaligrafi, musik dan lagu.
Semua karya yang aku sebut diatas akan menjadi perantara keabadian manakala dibuat dengan cinta, emosi dan rasa.
Membahas soal lagu, mungkin sekarang sudah jutaan lagu diciptakan. Lagu pertama yang dibuat manusia sekitar 3000-4000 tahun silam adalah Himne Suriah dengan judul Hymn to Creation. Begitulah penuturan Trevor Homer dalam bukunya 'The Book of Origin'
Namun musikalitas tiap orang tentu berbeda-beda. Akhirnya dari sekian banyak lagu, biasanya kita hanya mampu benar-benar menikmati atau menyukai puluhan atau ratusan lagu saja.