Lihat ke Halaman Asli

Anjas Permata

TERVERIFIKASI

Master Hypnotist

5 Tips Menghindari Risiko Gaya Hidup Sedentari bagi Pekerja Kantoran

Diperbarui: 9 September 2020   03:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kerja di kantor | Sumber: lifehack.org

Pada era teknologi saat ini, manusia sangat dimanjakan dengan berbagai macam kemudahan. Misalnya untuk pesan makanan atau minuman tidak perlu datang ke warung atau restoran. 

Cukup dengan mengaktifkan aplikasi seperti pesan antar makana, pesanan Anda sudah diantar langsung di depan rumah. 

Contoh lain saat Anda ingin belanja, sekarang bisa dilakukan melalui media online, barang yang Anda inginkan dikirimkan via kurir. Tinggal tunggu beberapa hari sudah sampai. Sangat mudah bukan?

Di satu sisi berbagai macam kemudahan di atas memang menjadi keuntungan tersendiri, namun di sisi lain jika hal ini tidak diimbangi dengan baik, maka bisa-bisa Anda terjangkit gaya hidup "sedentari".

Gaya hidup sedentari adalah kebiasaan-kebiasaan dalam hidup yang tidak melibatkan banyak aktivitas fisik atau dengan kata lain minim bergerak.

Pendapat lain menyebutkan bahwa gaya hidup sedentari identik dengan penyakit duduk atau sitting disease. Dikatakan demikian karena sebagian besar sedentari terdiri atas kegiatan-kegiatan dengan pengeluaran energi sangat rendah. Kalau istilah gaulnya ialah mager atau malas gerak.

Lebih memilih mengendarai kendaraan (motor atau mobil) daripada berjalan atau bersepeda, duduk berlama-lama mengerjakan tugas di kantor, menggunakan media sosial dan menonton televisi dalam jangka waktu berlebihan adalah sebagian kecil contoh gaya hidup sedentari.

Masalah gaya hidup sedentari ini telah mendunia, mengutip pernyataan WHO dalam jurnal bulan April 2020 menjelaskan bahwa perilaku sedentari adalah satu dari sepuluh penyebab kematian.

" Sedentary lifestyle is a major underlying cause of death, disesase and disability. Approximately 2 millions deaths every year are attributable to physical inactitvity, and preliminary "

Tak ayal gaya hidup terebut sangat berisiko menimbulkan masalah kesehatan. Risiko akan semakin besar jika seseorang juga tidak mengatur pola makan seimbang, memiliki kebiasaan tidak sehat seperti merokok atau minum minuman beralkohol.

Obesitas, penyakit ginjal, hepatitis, jantung koroner, kanker, dan kematian mendadak adalah contoh-contoh masalah kesehatan yang mungkin saja bisa dialami orang dengan perilaku sedentari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline