Lihat ke Halaman Asli

Djoa Theadora

Universitas Diponegoro

ASI Cukup, Ibu Sehat, Anak Kuat! Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Lakukan Penyuluhan Manajemen Laktasi bagi Kader KELSI dan KSI Kutowinangun Kidul

Diperbarui: 13 Agustus 2022   03:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan penyuluhan manajemen laktasi bagi kader KELSI dan KSI Kelurahan Kutowinangun Kidul (23/7/2022)/dok. pribadi

Kutowinangun Kidul, Salatiga – Penyuluhan manajemen laktasi oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II tahun 2021/2022 Universitas Diponegoro bagi kader kelurahan siaga (KELSI) dan kelompok sayang ibu (KSI) Kelurahan Kutowinangun dilakukan di aula Kelurahan Kutowinangun Kidul pada Sabtu (23/7/2022).

Salah satu hal yang disorot dalam Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ketiga mengenai kehidupan sehat dan sejahtera bagi segala usia adalah upaya penurunan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) (target 3.1 dan 3.2). AKI dan AKB dapat dicegah melalui upaya kesehatan ibu dan anak, mulai dari ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi, balita, hingga anak prasekolah.

Salah satu upaya kesehatan bagi ibu menyusui adalah manajemen laktasi, yaitu upaya untuk mencapai keberhasilan dalam memberikan ASI. Pengetahuan serta praktik teknik menyusui yang benar menjadi kunci keberhasilan tersebut. Teknik menyusui yang meliputi posisi dan perlekatan yang benar sebaiknya sudah diajarkan kepada ibu sejak awal kehamilan.

Manajemen laktasi dapat membantu tercapainya ASI eksklusif, mendukung asupan nutrisi anak pada 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK), mendukung tumbuh kembang anak, serta mencegah stunting (SDGs tujuan 2, target 2.2). “Memberi ASI yang benar penting bagi kesehatan anak. Akan tetapi, manfaatnya tentu saja tidak terbatas bagi anak saja. Pemberian ASI yang benar juga dapat meringankan beban ekonomi keluarga karena tidak perlu membeli susu formula, dapat membantu menunda kehamilan, serta mengurangi risiko kanker payudara bagi ibu,” ungkap Ibu Titik, ketua kader KELSI Kutowinangun Kidul.

Penyuluhan manajemen laktasi ini diikuti oleh 25 kader KELSI dan KSI se-Kutowinangun Kidul. Kegiatan ini dibuka oleh ketua kader dan perwakilan puskesmas, kemudian dilanjutkan penyampaian materi. Materi yang disampaikan meliputi proses yang terjadi selama ibu menyusui, posisi dan perlekatan yang baik, durasi dan frekuensi menyusui, tanda kecukupan ASI, masalah yang sering terjadi dengan penanganannya, dan beberapa fakta tentang menyusui. Penyampaian materi dibantu media powerpoint dan boneka bayi sebagai alat peraga. Kader juga mendapatkan brosur manajemen laktasi yang dapat menjadi panduan serta dibagikan kepada ibu hamil yang dikunjungi dalam kegiatan KELSI maupun KSI. Kader tampak tertarik mengikuti kegiatan dan menerima informasi yang diberikan. Kegiatan ditutup dengan sesi tanya jawab.

Brosur manajemen laktasi yang dibagikan bagi kader KELSI dan KSI/dok. pribadi

Foto bersama Ketua Kader KELSI (23/7/2022)/dok. pribadi

Melalui kegiatan ini diharapkan kader dapat membagikan ilmu yang didapatkan bagi ibu hamil dan ibu menyusui di posyandunya masing-masing. “Brosur manajemen laktasi ini sangat membantu. Saya berharap masyarakat kedepannya bisa mengerti bahwa asupan gizi terbaik ada di ASI. Oleh sebab itu, ibu akan lebih mempersiapkan dirinya setelah memutuskan untuk menjadi seorang ibu,” ungkap Ibu Titik.

Apabila pengetahuan dan teknik menyusui diterapkan dengan baik dan benar, diharapkan ibu dapat memberikan ASI eksklusif dan nutrisi yang cukup. ASI cukup, ibu sehat, anak kuat. Mari, terapkan teknik menyusui yang benar untuk penuhi kebutuhan tumbuh kembang anak!

Penulis: Djoa, Theadora R.S. (FK)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline