Lihat ke Halaman Asli

Feminisme untuk Semua

Diperbarui: 17 Juni 2015   20:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebelumnya mari kita mendefinisikan apa itu feminisme, dan apa tujuan dari gerakan ini. Karena saya merasa banyak orang yang kurang memahami atau salah dalam memahami masalah ini.

Apa itu feminisme?

1. “(Feminist are) just women who don't want to be treated like shit." Su, an Australian woman interviewed for the 1996 anthologyDIY Feminism.1

2. Feminisme(tokohnya disebutFeminis) adalah sebuah gerakan perempuanyang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak dengan pria. Feminisme berasal dari bahasa Latin, femina atau perempuan. Istilah ini mulai digunakan pada tahun 1890-an, mengacu pada teori kesetaraan laki-laki dan perempuan serta pergerakan untuk memperoleh hak-hak perempuan. Sekarang ini kepustakaan internasional mendefinisikannya sebagai pembedaan terhadap hak hak perempuan yang didasarkan pada kesetaraan perempuan dan laki laki. 2

Apa tujuan feminisme?

1. It aims to create a world where there is no domination, where people are valued for being who they are fully and freely.  To create such a world, all forms of oppression need to end – sexism, racism, classism, homophobia, transphobia, ageism, ableism, etc. 3

Translasi : (Feminisme) bertujuan untuk menciptakan dunia dimana tidak ada dominasi, dimana manusia dihargai sebagai manusia secara sepenuhnya dan sebebasnya. Untuk menciptakan dunia semacam ini maka segala bentuk penindasan seperti seksisme, rasisme, klasisme, homophobia, transphobia, diskriminasi usia, diskriminasi difabel dan lain sebagainya harus dihentikan.

Feminisme Tidak Hanya Soal Perempuan

Saat anda kecil pernahkan anda (yang lelaki) saat menangis dimarahi oleh orang tua, "nangis aja, kaya anak perempuan". Sejak kecil kita telah dididik menjadi seseorang yang percaya kalau menangis itu adalah simbol ketidak-jantanan, hanya untuk perempuan. Padahal semua manusia mempunyai air mata bukan?
Saya yakin ini terjadi dibelahan dunia manapun, dan akan sangat sulit dan butuh waktu yang lama untuk mengubah pola pikir seperti ini.

Feminisme mengajak para pria dan perempuan untuk bisa mengekspresikan diri mereka tanpa harus terkekang oleh stereotipe jenis kelamin.

Seseorang boleh saja menangis bukan karena ia adalah seorang perempuan, tapi karena ia adalah manusia.
Seseorang boleh juga menjadi seorang pedagang/pengusaha bukan karena ia adalah seorang lelaki, tapi karena ia adalah manusia.
Seseorang boleh  juga menjadi seorang presiden Indonesia bukan karena ia adalah orang jawa, tapi karena ia adalah manusia.
Seseorang boleh saja mencuci, memasak, dan menidurkan anak. Bukan karena ia adalah seorang perempuan tapi karena ia adalah manusia.


Manusia yang bisa menangis, manusia yang punya mimpi, manusia yang ingin ini-itu. Manusia yang ingin kesini-kesitu. Manusia yang kadang ingin dimanja, dan ingin memanja.

Feminisme mempunyai spirit seperti itu.

Gugatan Terhadap Feminisme

G : Gugatan
J : Jawaban

G1 : "Banyak profesi yang dahulunya didominasi oleh laki-laki sekarang digeluti pula oleh perempuan. Perubahan semacam ini dianggap oleh para perempuan sebuah kemajuan yang hebat. Tanpa mereka sadari perempuan kehilangan ke”perempuannya”, karena apa yang bisa dilakukan oleh laki-laki dapat juga dilakukan oleh perempuan. Hal ini tidak sebaliknya, dalam arti, apa yang dapat dilakukan oleh perempuan tidak semuanya dapat dilakukan oleh laki-laki. Membuat anggapan bahwa para perempuan ternyata lebih tinggi drajatnya daripada laki-laki.."4

J1 : Seorang perempuan tidak akan menjadi lelaki dan kehilangan identitasnya sebagai perempuan hanya karena ia bisa mengoperasikan fork lift. Ini adalah wujud dari ketakutan, mereka takut kalau-kalau para perempuan ini bisa melakukan hal yang sama dengan mereka, bahkan mungkin lebih baik dari mereka. Sebaliknya, para feminis baik feminis lelaki ataupun feminis perempuan tidak pernah berkeberatan dengan lelaki yang bisa melakukan "tugas perempuan". Bahkan lelaki yang bisa merapihkan kamarnya sendiri atau memasak sendiri, menjadi nilai tambah di zaman sekarang, baik bagi seorang feminis ataupun bukan.

G2 : "Feminisme membuat perempuan membanjiri pasar tenaga kerja sebagai komoditas yang tentunya membuat supply meningkat sangat tinggi. Dengan persediaan tenaga kerja yang begitu tinggi sedangkan pihak kapitalis yang menyerap tidak bertambah, otomatis harga pun turun.Harga tenaga kerja disebut upah/gaji."5

J2 : Ini adalah bentuk dari ketakutan untuk bersaing. Kita juga harus ingat feminisme tidak hanya mendorong perempuan untuk menjadi pegawai kantoran, namun juga mendorong seorang perempuan untuk menjadi presiden, walikota dan bahkan menjadi seorang pengusaha. Dan dewasa ini saya sangat tidak menyangka masih ada yang menganggap tenaga kerja sebagai bentuk dari komoditas.

Disisi lain, banyak perempuan yang bekerja untuk mengurangi beban seorang suami. Membantu suami mencari uang, untuk kemudian membangun rumah impian. Bukankah ini adalah sebuah bentuk pengabdian yang mengagumkan?

G3 : "Itu kan kodrat perempuan"

J3 : Banyak orang mengatasnamakan kodrat hanya agar ia bisa mengangkangi orang lain. Ia bersembunyi dibelakang ketiak kodrat untuk menyembunyikan sifat pemalas dan sifat semena-menanya. Kodrat, norma dan tetek bengek lainnya adalah hal yang dibentuk oleh masyarakat. Hal yang tidak absolut, sebuah doktrin yang patut dipertanyakan. Istri bukanlah pembantu, begitu kata Ustadz Ahmad Sarwat6.

Dipenghujung hari, feminisme hanya ingin mengupayakan Perempuan dan Lelaki bisa berdiri berdampingan tanpa harus tersandera oleh stereotipe jenis kelamin. Menjadi partner yang bisa saling membantu, dan bergandengan tangan. Feminisme ingin Perempuan dilihat sebagai manusia, dan ingin Lelaki dilihat sebagai manusia. Sama. Tanpa harus ada yang menginjak kepala satu sama lainnya.

Bersambung.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline