"Kalau anaknya jadi kafir pasti bapak-emaknya masuk neraka dulu", ujar tetanggaku yang sedang bergosip ketika ada salah satu anak tetangga yang berpindah agama karena mau menikah dengan wanita lain yang berbeda agama dengannya. Mendengar itu pikiran saya melayang kembali dulu waktu saya mengalami kejadian serupa, orangtua saya menyiratkan hal yang sama ketika menasihati saya, bahwa langkah yang saya ambil sudah salah, dan akan "membahayakan" masa depan mereka setelah kehidupan duniawi. Logika saya menentang hal tersebut bukan karena mereka tidak menyetujui keinginan saya, tapi karena cara berpikir yang menurut saya sangatlah aneh.
Apakah orangtua bertanggungjawab sepenuhnya pada hidup anaknya setelah dia dewasa? apakah orangtua bersalah apabila anaknya bersalah dalam mengambil pilihan hidupnya? Menurut saya kalau cara berpikir seperti ini memang benar, maka akan banyak yang akan berdosa karena perbuatan seorang anak, akan ada namanya "dosa keturunan" dan saya dengan pasti akan menyalahkan Nabi Adam karena beliaulah yang menyebabkan semua ini terjadi karena kelemahan imannya sehingga dia terbujuk rayuan setan. Dan saya dengan mantap akan mepersalahkan Tuhan kenapa harus memberikan pilihan baik ataupun salah kepada manusia. Saya tidak bermaksud menyinggung satu agamapun tapi saya tidak terima jika ada satu orangtuapun merasa bersalah karena kesalahan anak-anaknya ketika dewasa, tugas orang tua adalah mendidik dan membesarkan anak-anaknya sampai cukup ia "berdiri di kedua kakinya sendiri", bukan tanggung jawab mutlak atas kehidupan anak seumur hidupnya.
Saya ingin membesarkan hati orangtua yang anak-anaknya "gagal" dalam menjalani hidup ini, anak-anak yang salah dalam melangkah. Itu bukan tanggung jawab mutlak anda, tanggung jawab itu pada anak-anak anda, tentu saja dengan bekal yang telah anda berikan selama dia belum cukup umur. Tapi ingat wahai orangtua Tuhan memberikan kemampuan kepada kita semua manusia untuk berpikir, untuk memilih, dan untuk BERTANGGUNGJAWAB atas perbuatannya. Anak-anak anda bertanggung jawab apa yang mereka pilih dan lakukan jangan anda takut dan bimbang karenanya.
TUHAN ITU ADAIL DAN PENYAYANG, cuma kita saja yang sering lupa bahwa Tuhan itu ada.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H