Kira-kira sudah satu tahun ke belakang saya menjadi pembaca “dalam diam” di situs ini. Walau menurut saya, mohon maaf kepada admin, tampilan versi mobile situs ini tidak terlalu menarik tetapi tulisan-tulisan para kompasianer ini menghapus kekecewaan saya terhadap tampilan mobile situs ini.
Satu hal lagi yang membuat kompasiana begitu menarik menurut saya, antusiasnya para kompasianer untuk menulis mengenai Papua. Sebut saja kompasianer Wonenuka Sampari dan Evha Uaga, yang membuat tulisan keduanya begitu menarik menurut saya adalah keduanya melihat permasalahan Papua dari sudut yang berbeda dari media pemberitaan lain. Apalagi bila dilihat dari isi tulisan, para kompasianer ini cukup mengerti permasalahan Papua. Tetapi sayangnya, tulisan mereka hanya meilhat Papua sebagai masalah masalah dan masalah saja. Tidak semua hal tentang Papua adalah masalah, banyak hal-hal di Papua yang begitu indah.
Akhirnya saya mencoba menulis di situs ini, ah mungkin tidak tepat menggunakan kata “menulis”. Saya mencoba untuk mengenalkan hal-hal yang indah di Papua kepada netizen. Dalam kesempatan ini saya akan memperkenalkan, Danau Ayamaru
[caption id="attachment_350856" align="aligncenter" width="640" caption="Danau Ayamaru (Sumber : https://jalanblog.wordpress.com/2011/11/11/danau-framu-ayamaru-kab-maybrat/)"][/caption]
Danau Ayamaru adalah salah satu danau yang terdapat di Provinsi Papua Barat. Danau Ayamaru terletak di Distrik Ayamaru Kabupaten Maybrat sekitar 216 kilometer arah barat Kota Sorong. Danau seluas 980 Hektare ini terbentang membelah Kampung Segior, Woman, Mefkajem, Kartapura, Mapura, Yukase, Karetubun dan Kampung Jitmau dan bermuara di Kali Kais, Distrik Inanawatan, Kabupaten Sorong Selatan dan sebagian masuk Kabupaten Teluk Bintuni.
[caption id="attachment_350857" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang anak sedang berperahu di Danau Ayamaru (Sumber : https://jalanblog.wordpress.com/2011/11/11/danau-framu-ayamaru-kab-maybrat/)"]
[/caption]
Masyarakat Ayamaru memiliki sejumlah kearifan lokal terkait dengan kehadiran danau itu. Mereka yakin arwah nenek moyang mereka menghuni danau ini, dan memberi sumber hidup bagi turunannya berupa sejumlah ikan yang hidup di dalam danau. Danau Ayamaru merupakan warisan nenek moyang bagi suku besar Maybrat dengan 12 marga di dalamnya, seperti marga Solossa, Jitmau, Kambuaya, Lemauk, dan Howae. Semua marga wajib menjaga kelestarian danau itu dengan tidak menebangi pohon-pohon di sekitarnya karena menurut keperecayaan mereka, menebang pohon sama dengan menggunduli rambut dan mencukur bulu nenek moyang yang mendiami daerah itu. Tanah diyakini sebagai tubuh nenek moyang sedangkan pohon-pohon sebagai rambut dan penghias keindahan nenek moyang dan danau sebagai rezeki yang dilimpahkan nenek moyang kepada turunannya.
[caption id="attachment_350858" align="aligncenter" width="580" caption="Jernih berwarna biru-hijau (SUmber : https://jalanblog.wordpress.com/2011/11/11/danau-framu-ayamaru-kab-maybrat/)"]
[/caption]
Papua, mungkin salah satu daerah di Indonesia yang mempunyai banyak masalah. Mari sejenak kita lupakan masalah tersebut, mari kita sejenak nikmati indahnya Papua, karena dengan melihat keindahan Papua, akan lebih muda untuk mencintainya pula. Mari cintai Papua, mari sayangi Papua
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H