Saur On The Road atau yang lebih bekennya lagi SOTR ini mendadak naik daun dikala Ramadhan datang. SOTR yang tadinya mempunyai arti sosial mendadak menjadi fenomena "Keblingernya" anak muda di Jakarta. SOTR seharusnya menjadi ajang berbagi antar sesama. Yah.. Berbagi makanan sahur kepada mereka yang kurang beruntung agar dapat menikmati sahur dengan selayaknya.
Namun apa yang terjadi?
Berbeda dengan SOTR di Jakarta. SOTR kali ini didominasi oleh anak - anak muda sekitar usia belasan. Dengan motor ala ala genk motor, bendera besar yang sebenarnya saya sendiri juga tak tahu apa arti dari itu pun mendominasi jalanan Jakarta. Tak jarang pula SOTR di Jakarta ini berakhir dengan bentrok antar sesama peserta.Kisruh dan bikin macet, itulah yang sebenarnya terjadi.
Lalu apakah SOTR itu sebenarnya diperbolehkan? Bagaimana dengan himbauan dinas sosial mengenai tidak diperbolehkannya memberikan apapun kepada PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) ? Banyak Pro dan Kontra mengenai SOTR ini. Namun, dengan demikian kenyataannya SOTR ini pun tetap berjalan seperti tahun - tahun sebelumnya.
Yaaa... Mungkin SOTR akan jauh jauh dan jauh lebih efektif dan tepat sasaran apabila kita menyalurkannya melalui lembaga sosial atau yayasan sosial yang ada.
Wahai anak muda Jakarta, Yuk Mari sama - sama kita jadi anak muda yang "Cerdas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H