Progresivisme merupakan teori yang muncul dalam reaksi terhadap pendidikan tradisional yang selalu menekan kepada metode formal pengajaran. Pada dasarnya, teori ini menekankan beberapa prinsip, antara lain: (1) proses pendidikan berawal dan berfikir pada peserta didik, (2) peserta didik adalah suatu yang aktif bukan pasif, (3) peran guru hanya sebagai fasilitator, pembimbing dan pengarah, (4) sekolah harus menciptakan iklim yang bersifat kooperatif dan demokratif, (5) aktivitas pembelajaran lebih focus pada pemecah masalah bukan untuk mengajarkan materi kajian.
Menurut pandangan progresivisme, proses pendidikan memiliki 2 bidang garapan, yaitu psikologis dan sosiologis. Dilihat dari segi psikologis, pendidik harus dapat mengetahui potensi dan daya yang ada pada peserta didik untuk dikembangkan. Dengan mengenal hal tersebut, pendidik dapat melihat cara yang tepat dan landasan apa yang akan digunakan. Jika memperhatikan peran pandangan progresivisme dibeberapa Negara maju yang banyak digunakan adalah aliran behavirisme dan pragmatism. Hal ini sejalan dengan teori bahwa aliran progresivisme disebut juga instrumentalisme, eksperimental, atau enviromentalisme yang erat kaitanya dengan alat, pengalaman, lingkungan, serta kemajuan dan manfaat dari suatu aktivitas yang dilakukan termasuk aktivitas pendidikan.
Tokoh-Tokoh Aliran Filsafat Progresivisme
- GEORGE AXTELLE. Beliau adalah filsuf pendidikan kelahiran Texas.
- WILLIAN O. STANLEY. Beliau seorang politisi Partai Liberal Inggris. Stanley adalah putra John stanley
- LAWRENCE B. THOMAS. Beliau wafat pada umur 60th
PANDANGAN PROGRESIVISME TENTANG ANAK DIDIK DAN PENDIDIK. Aliran progresivisme memandang bahwa peserta didik mempunyai akal dan kecerdasan. Peserta didik tidak hanya dipandang sebagai kesatuan jasmani dan rohani. Namun, juga memperhatikan tingkah laku dan perbuatan yang berada pada pengalamnya, sehingga proses belajar terpusat pada anak. Aliran progresivisme memandang bahwa pendidik memiliki suatu orientasi progresiv hingga memberi seluruh siswa menentukan pengalaman-pengalamannya sendiri. Pendidik yang progressive itu memulai dimana keberadaan siswa melalui tingkah laku kesehariannya di kelas, mengarahkan peserta didiknya ke hal yang lebih baik untuk mendidik peserta didiknya kea rah yang jelas dan masa depan yang cerah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H