- Sungai Penuh Kotamadya Kerinci
- Kopi Kerinci memang enak sekali
- Pegiat Literasi berhimpun di Mercuri
- Semangat luar biasa nyalakan Literasi
Terus terang kaget mendengar sambutan Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D. Menurut Beliau yang (memplesetkan Jabatan PLT menjadi Pejabat Lillahi Ta'ala) bahwa jawaban paling tepat perihal rendahnya minat baca orang Indonesia karena ada 3 dosa literasi
Pertama dosa Penulis karena karya tulis tidak sesuai dengan kebutuhan minat baca masyarakat. Penerbit pun disalahkan bersebab menerbitkan buku salah tersebut. Terakhir Perpustakaan Nasional dan jajaran berdosa karena memberikan ISBN dan menyimpan buku - buku yang tidak diminati rakyat.
Dalam kapasitas Penulis dan Penerbit saya terkena 2 dosa. Dosa yang tidak disadari apakah benar atau tidak namun kalaupun berdosa bolehlah awak minta ampun langsung bertobat. Konsekwensi dosa itu tidak akan menulis (lagi) topik tidak diminati pembaca. Lanjut tak pula (menolak) menerbitkan buku egois (maunya penulis).
Jadi teringat Film Viral Orang Batak : Agak Laen. Prof Aminudin Aziz agak laen apabila boleh dibandingkan dengan pejabat publik. Berseloroh intelektual, santai dan pesan pun sampai. Dengan demikian Moto Rakornas Perpusnas Menata Ulang Konsep dan Praktek Pembangunan Literasi didengar dan dipahami ratusan peserta Rakornas tatap muka dan daring.
Peserta ikut bernyanyi dan bertepuk tangan ketika Penyanyi Ferry Curtis dan 2 pemusik gitar akustik menlantunkan lagu Buku Sahabatku dan Mari Membaca. Hadirin surprise bersebab mungkin baru kali ini acara Rakor dikemas sedemikian rupa laen dari laen melibatkan menampilkan pegiat literasi dari sisi seni suara
Plt Kepala Perpusnas RI menyampaikan Strategi Penataan Perpusnas
Prolog disampaikan Budayawan Maman Suherman (MS) Penggerak Literasi Nasional. Tutur kata nan sungguh sangat menyentuh hati. Anda sudah tahu siapa sosok seniman multi talenta pesohor nan diangurahi kekayaan perbendaharaan kosa kata santun, lentur memikat dan enak didengar. Kang MS menyampaikan keresahan dirinya perihal persoalan akar rumput Literasi Indonesia. Terbersit sedikit fakta ketika menyentuh pemahaman literasi oknum birokrat kurang menyala.
Saya hadir dalam kapasitas Penulis dan Penerbit Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) berkedudukan di Kramatjati Jakarta Timur. Berhimpun bersama sobat Pegiat literasi pada komunitas website terbitkanbukugratis.id dan WAG YPTD. Bersama berbagi kebaikan dan kebajikan pada kegiatan Menulis, Menerbitkan Buku (384 Judul Buku ber ISBN), bedah buku dan pelatihan menulis.