Anda masih ingat Mas Mukidi ? Tentulah masih ingat si jomblo tuek hobby nyeleneh. Nyeleneh nyelekit si setiap ucapan. Terkadang membuat tertawa, senyum kecut, dan segala macam perasaan tergantung suasana. Mukidi serba bisa, kalau zaman sekarang di kenal Rocky Gerung Sang Philosof. Fakta Mukidi bisa bisara tentang sosial, politik, ekonomi, budaya, hukum. Soal ucapan Mukidi Benar atau Betul bukan persoalan toh ngak ngaruh. Cuma sekedar angin lalu. Hiburan murah meriah ketika rakyat resah. . s .
Kali ini Mukidi berkehendak bicara tentang pencalonan kepala dukuh. Kepala Dukuh di suatu kerajaan antah berantah. Bukan kejadian sekarang namun dari karya halusinasi mimpi pekan lalu. Semoga celoteh Mukidi tidak menyinggung siapapun. Anggap saja ini sebuah kicauan burung terkukur. Terkadang enak didengat terkadang menyebalkan.
Kerajaan Antah Berantah dipimpin seorang Raja. Bijaksana, baik hati dan suka menolong. Menolong siapa saja tanpa pandang pandang, Pokok-ke tidak mengecewakan. Rakyat senang, punggawa riang. Hanya saja Perdana Menteri kurang nyaman. Entah bersebab apa. Bisa jadi Menurut Mas Mukidi Perdana Menteri merasa resah bersebab anaknya belum satu pu menjadi Kepala Dukuh
Mirip ke luarga Kak Ros, Ipin dan Upin si tiga saudara. Raja memiliki 3 anak. 2 putra 1 putri. Suami Putri pertama telah menjabat sebagai Kepala Dukuh di negeri seberang. Putra kedua pun dipilih rakyat ech maksud Mukidi ditunjuk Raja menjadi Kepala Dukuh Tengah. Tinggal satu Putra lagi yang baru menikah masih status pengangguran. Banyak rakyat menghendaki Putra ke - 3 Raja pun meneruskan karier atau jejak Raja sebagai pemimpin.
Biasalah didunia ini. Ada duplikat Dorna ada Sengkuni. Selalu ada hitam putih terkait Kepala Dukuh. Wajar ya. Ada juga rakyat sebelah yang kurang setuju anak Raja menjadi Kepala Dukuh di dekat Ibukota Kerajaan. Alasan logis, si anak masih muda belia walaupun sudah menikah. Tidak punya pengalaman bekerja di pemerintahan (?) dan lain lain. Tidak terdengar alasan nepotisme dizaman itu.
Ketika Mukidi ditanya pendapat terkait Calon Kepala Dukuh dekat Ibukota, jawaban sederhana
" Untung Raja hanya Punya Anak 3"
Dalam hati Mukidi terbetik suara : Gimana sih pake nanya nanya setuju atau tidak setuju, Raja 'kan Sangat Berkuasa. Tida ada proses pilih memilih. Semua Kepala Dukuh di tunjuk / ditetapkan RaJa. Kalaupun nanti ada proses pilih memilih itu hanya basa basi. Istilah sekarang cuma formalitas saja.
Selesai,
Salamsalaman