Disway 1 Januari 2023 bertajuk Tawa Duka, Bapak Dahlan Iskan menulis kisah nyata kehidupan 20 perusuh. Tulisan itu berdasarkan absensi atau lebih tepat wawancara singkat terkait riwayat hidup komentator disway.id yang suka usil bin jahil.
Ini salah satu kutipan wawancara
Pak Thamrin Dahlan adalah salah seorang perusuh tertua. Usianya 70 tahun. Ia pensiunan polisi. Pangkat terakhirnya kolonel. Satu tingkat lebih tinggi dari pangkat Polwan istrinya. Pak Thamrin sudah menulis lebih 70 buku. Juga ribuan puisi.
Ingatan Abah kuat sekali. Latar belakang perusuh di diskripsikan tepat sesuai aslinya. Dibumbui canda, mau tidak mau perusuh senyum kecut. Pasalnya rahasia pribadi yang di tutup -- tutupi terkuak. Antara lain seorang Pemulung Internasional.
Soal perusuh tertua benar sekali. Usia 70 tahun hanya lebih muda setahun dibanding Abah. Hanya saja perlu diterjemahkan perihal pangkat pensiunan polisi bukan Kolonel tetapi Kombes (Purnawirawan). Jumlah Buku sudah diterbitkan 50 Judul sejak pensiun 2010. Alhamdulillah memiliki kreasi ratusan pantun.
Buku Inspirasi Al Quran Sepanjang Hari dihadiahkan untuk Abah dan Ibu Rifda Ammarina Owner Agrowisata Agrinesx Pandeglang. Buku ber ISBN setebal 500 halaman merupakan karya bersama Jamaah Ngaji Bareng Online (NBO) diterbitkan Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD).
Perkenalan dengan Abah di dunia maya sekitar tahun 2020. Bisa jadi bersebab sering berkomentar unik pakai Pantun di disway.id Abah tampaknya terkesan. Jadilah berbalas Pantun meriah dengan teman teman komentator sehingga salah satu topik disway berjudul Ulang Pantun.
Tentu rasa bahagia bisa berkenalan langsung dengan Abah di dunia nyata. Seorang Tokoh yang masih eksis di peredaran Tingkat Nasional. Mewakafkan diri berbhakti untuk Indonesia Raya melalui jalur literasi.
Walaupun di beri gelar Perusuh dan ditakut takuti nginap di Kamp Kosentrasi, tidak mengapa. Justru terpilih hasil undian dari sekian ratus pelamar jalan jalan sudah merupakan suatu keberuntungan luar biasa. Ternyata 2 hari 1 malam bersama Abah meninggalkan terlalu banyak kesan melekat untuk ditulis bersambung.