Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Begini Cara Awak Menyikapi Perbedaan Pendapat

Diperbarui: 31 Mei 2021   06:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumen pribadi

  • bersibuk rapat sehingga lupa makan
  • jagalah  kesehatan penguasa  penguasaha
  • berbeda pendapat suatu keniscayaan
  • berbeda pendapatan bergantung usaha

Deskripsi Perbedaan Pendapat 

Perbedaan pendapat adalah keniscayaan. Perbedaan pendapat tidak bisa dihindari, semakin banyak kepala semakin beragam pula pendapat yang beredar. Justru perbedaan itulah suatu dinamika kehidupan dimana dengan adanya perbedaan pendapat seharusnya memperkaya wawasan.

Perbedaan pendapat lebih banyak terjadi dimasalah sosial budaya atau non eksak. Perbedaan di bidang eksakta akan bermuara kepada suatu persamaan pendapat, karena perbedaan itu sudah pasti disebabkan karena terjadinya kesalahan hitung. Perbedaan pendapat antara bidang eksakta dengan bidang sosial budaya akan lebih jelas bila di deskripsikan dalam bentuk pertanyaan.

dokumen pribadi

Dalam bidang eksakta, walaupun terdapat ribuan pertanyaan. jawabannya sudah dapat dipastikan hanya satu saja. Sebaliknya dalam bidang sosial budaya satu pertanyaan bisa mendapatkan jawaban ribuan bahkan lebih. Contoh di bidang matematika, pertanyaan berbentuk 1/2+1/2, 5-4, 11, 4:4 jawabannya adalah satu. (hanya ada satu jawaban tidak ada jawaban lain).

Dalam bidang sosbud contohnya begini : bagaimana pendapat anda tentang pemerintahan saat ini ? maka jawaban yang diberikan responden pasti lebih banyak, bahkan jawaban yang diterima bisa jadi sebanyak kepala yang menjawab. Sebagai ilustrasi bagaimana perbedaan itu adalah keniscayaan, baik diambil permisalan sebagai berikut. Tiga orang tuna netra di minta menjelaskan bagaimana bentuk gajah. Guna memantapkan jawaban mereka maka ke tiga orang tunanetra itu di bimbing mendekati gajah dan dipersilahkan meraba makhluk super besar itu.

dokumen pribadi

Perbedaan Pendapat Adalah Keniscayaan

Analog dengan kisah gajah dan tunanetra maka perbedaan pendapat yang terjadi di masyarakat bisa dimaklumi. Perbedaan itu tentu saja berlatar belakang dari wawasan seseorang warga. Wawasan bisa diperinci dari variable umur, tingkat pendidikan, pengalaman, tingkat pergaulan dan jenis pekerjaan serta variabel lainnya yang menyangkut semua aspek kehidupan. Jadi wajar saja bila perbedaan itu selalu dan akan selalu terjadi di setiap komunitas ketika persinggungan pada permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama.

Nah setelah itu kita bisa mendapatkan jawaban yang berbeda tentang definisi gajah dari masing masing tunanetra sesuai dengan perabaan mereka. Seorang tunanetra mengatakan bahwa gajah itu bulat panjang karena dia memegang belalai. Rekannya mengatakan gajah itu tebal dan keras, tunanetra ini meraba perut. Terakhir defenisi yang kita dapat bahwa gajah itu lebar dan tipis, tidak salah karena tunanetra ini meraba telinga sang gajah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline