Tentu ada rasa bangga membahana ketika pusi di baca 3 penyair. Puisi itu bertajuk Pancasila Tercabik Cabik. Pertama pembaca puisi seorang penyair dari Makasar Bro Petrus Paty. Beliau memang seorang seniman khusus kosentarsi membaca puisi.
Saya mendapatkan informasi terkait puisi itu setelah share di media sosial. Bertepatan dengan hari lahir Pancasila 1 Juni memang tepat sekali puisi itu di syiarkan. Bila selama ini hanya sekedar tulisan puisi namun ketika dibacakan eleh ahlinya maka seketika roh puisi itu hadir,
Anda bisa mendengarkan secara lengkap rekaman video di youtube pada link ini.
Animasi puisi Pancasila Tercabik Cabik di design sedemikian rupa sehingga selain mendengarkan suara nan bersemangat pembaca bisa juga membaca narasi puisi. Terima kasih sahabatku Petrus Paty.
Dilain kesempatan Puisi Pancasila Tercabi Cabik saya temukan juga di chanel you tube. Kali ini dibaca oleh seorang seniman Kang Udin. Beliau adalah sastrawan tokoh masyarakat di daerah Jawa Barat. Ini Link.
Selain membaca puisi, Kang Udin memberikan pengantar berupa anjuran pentingnya setiap warga negara Indonesia memahani dan menghayati serta mengamalkan Pancasila secara baik dan benar.
dok Gus Arya
Satu lagi Puisi Pancasila Tercabik Cabik di bacakan dengan penuh semangat menggelora oleh Gus Arya. Anda bisa menyaksikan sendiri Puisi itu seolah hidup dibacakan dengan perasaan sepenuh hati. Penghayatan Gus Arya sungguh sangat luar biasa. Selamat menyaksikan .
https://www.youtube.com/watch?v=igVbAiNjRjc
Singkat saja. Pada kesempatan ini selaku penulis Puisi, saya ucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada ke 3 orang sahabat seniman. Inilah cara kami mengamalkan Pancasila melalui puisi.
Puisi itu di tulis 1 Juni 2020 di kompasiana.com (Baca: [Puisi] Pancasila Tercabik-cabik)