"Mohon maaf sementara pintu jembatan ditutup, ttd. RT 10 RW 05 Kelurahan Rambutan". Itulah yang tertulis diatas karton pada pintu akses masuk ke Komseko.
Sodara, memang tidak ada tulisan lockdown atau istilah plesetan "lauk daun". Namun pemberitahuan itu sudah cukup menjelaskan atau menggambarkan bahwa warga setempat paham akan bahaya virus corona.
Pemberitahuan itu awak lihat beserta Istri ketika olahraga jalan kaki Sabtu pagi 4 April 2020. Sebenarnya jalan penghubung antara Perumahan Bumi Harapan Permai (BHP) dengan Asrama Polisi Komseko merupakan akses yang sering kami lewati.
Yes, sementara patuh tidak menggunkan jembatan tersebut sebagai wujud taat stay at home. Warga melindungi diri dengan menutup akses masuk keluar RT agar orang yang tidak dikenal mungkin berresiko positif corona tidak melintas dilingkungan pemukiman.
Dokpri
Kesadaran Ketua RT/RW melindungi warga dipemukiman mereka dari tertularnya penyakit covid 19 boleh dikatakan sudah merata di beberapa daerah. Hanya saja corak apresiasi itu berbeda beda sesuai inspirasi dan kreasi warga setempat terutama kaum muda.
Saya berkeyakinan lambat atau cepat musibah ini akan berakhir. Durasi lamanya si covid mengancam keselamatan warga sangat bergantung pada disiplin tidak keluyuran.
Ok, kita bersama wajib sabar. Di rumah aja ya agar penyebaran virus tidak semakin meluas. Seandainya semua RT RW di nusantara sudah melakukan pembatasan gerak maka musibah ini segera berakhir sebelum tiba 1 Ramadhan 1441 Hijriah.
Yok sepakat diam dirumah sembari gotong royong membantu saudara tetangga yang berkesulitan ekonomi. Inilah cara terbaik menghentikan persebaran corona. Membentengi pemukiman dari segala kemungkinan buruk. Siapa lagi yang bisa diharapkan ketika musibah sudah sampai diseantero wilayah.
Di samping itu mari berdoa secara khusyu ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa agar kita dilindungi dari malapetaka yang lebih besar. Aamiin Ya Rabbal Alamiin.