Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Konsumsi Jamu Tingkatkan Kekebalan Tubuh Melawan Virus Corona

Diperbarui: 15 Maret 2020   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Jamu Anti Corona Mbok Gembrong

Catatan Thamrin Dahlan

Pernahkah Tuan Pergi ke Sorong
Bagian Nusantara ada disana
Boleh juga jamu si mbok Gembrong
Antisipasi tertular virus corona

Seperti biasa di hari libur awak olahraga berjalan kaki dengan istri di seputar Perumahan Bumi Harapan Permai. Ahad 15 Maret 2020 cuaca cerah.  Tampaknya musim hujan sudah akan berakhir.  Inilah kesempatan mencari keringat mengingat beberapa pekan lalu selalu turun hujan.

Kami menelusuri kawaan Kelurahan Dukuh RW 06.  Bertemu sapa dengan sesama warga yang juga memanfaatkan cuaca bersahabat untuk berolahraga.  Berjalan kaki memang membuat badan sehat apalagi kami selalu menyelesaikan acara berpeluh itu di kedai si uni penjual ketupat sayur.

Sebelumnya sesuai rencana belanja kebutuhan sehari hari di toko kelontong saudara madura. Hari ini membeli telur dan keperluan rumah tangga lain.  Ketika awak sedang menunggu istri belanja lewatlah seorang ibu penjual jamu gendong. Segera eksekuusi memanggil si mbok untuk wawancara terkait corona.

Mbok Gembrong demikainlah nama berusia seket alias 50 tahun lebih asli Wonogiri. Berjualan jamu gendong di sekitar BHP.   Terus terang selama ini awak jarang  minum jamu tapi kali ini tampaknya agak dipaksa si virus corona. Jadilah memesan jamu tradisional  olahan si mbok dengan segala rasa ramuan campuran kunyit, jahe, sereh dan lain lain rempah rempah.

Ternyata Omzet si mbok naik 20 % bersebab semakin sadarnya warga melindungi diri dari penularan virus corona. Harga jahe merah naik demikian pula saudara saudaranya seperti kunyit, temulawak, sereh. Harap dimaklumi teori ekonomi demand dan supply berlaku disini.  Semakin tinggi permintaan maka hargapun menyesuaikan dalam artian naik.

Rasa jamu kali ini tidak terlalu pahit. Itulah sebabnya awak tak perlu menutup hidung dan mengernyitkan dahi bersebab rasa pahit seperti zaman dahulu.  Segelas jamu dihargai Rp.4.000 murah meriah terjangkau.  Awak memberi lebih sebagai tambahan karena si mbok bersedia ditanya tanya alias di interview.

Bahan jamu di kirim oleh anak anak dari Wonogiri lewat paket.  Menurut si mbok Gembrong harga jahe merah, kunyit dan sirih di Pasar Induk Kramatjati Jakarta Timur naik 3 kali lipat.  Bahan jamu itu di olah sendiri sesuai pengajaran turun menurun komunitas jamu gendong.

Seorang teman media sosial menganjurkan kalau membeli jamu gendong sebaiknya memakai gelas sendiri. Baik juga nasehat ini untuk jaga jaga tertular penyakit. Pencegahan lebih baik dari pengobatan merupakan peringatan untuk kita semua agar serius menjaga dan merawat kesehatan tubuh. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline