Dokumen Pribadi
Satu Pagi di Klenteng Taman Mini Indonesia. Sabtu 25 Januari 2020 hujan gerimis membasahi kota Jakarta. Seperti biasa saya menjadualkan kegiatan olahraga tennis lapangan. Kali ini berniat main di Taman Mini Indonesia Indah dengan tujuan kedua yaitu bertandang ke Klenteng sehubungan Tahun Baru Imlek 2571.
Hujan tampaknya setia mengiringi perayaan imlek. Memang tidak deras tetapi cukuplah sebagai petanda suatu keberuntungan disepanjang tahun tikus. Lapangan tennis masih basah, bersabar menunggu bersama Pak H. Kaharuddin dan Pak Haji Muslich. Masih kurang satu lagi. Dihimbaulah teman teman melalui fasilitas WA sembari mengirin foto bahwa lapangan bisa dipakai dalam artian hujan sudah berhenti.
Syukurlah Mas Budi dan dr Djoko Ismoyo hadir maka lengkap persyaratan bermain double diatas lapangan setengah kering. Dilapangan sebelah group tennis lebih banyak pemain. Saya mencukupkan bermain 1 seti saja bersebab ingin menyaksikan atraksi Barongsay di Klenteng Taman Mini Indonesia Indah.
Pertama yang menjadi perhatian adalah spanduk besar ucapak selamat dari Bapak Anies Basweda Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Ini satu satunya karangan bunga berisikan tulisan Selamat dan Sukses Hari Raya Tahun Baru Imlek 2571 Kongzili Umat Khonghucu. Makna dari Ucapan Pak Gubernur adalah penegasan bahwa Beliau menempatkan diri sebagai Kepala Daerah untuk seluruh warga terlepas dia beragama apa saja. Baguslah itu.
Sebelum lanjut reportase ini tentu disampaikan dulu ucapan Gong XI Pat Cay untuk saudara saudaraku sebangsa dan setanah air bahkan yang berada dinegara mana saja sedang merayakan Imlek . Teriring doa Semoga Tahun Baru Tikus membawa kebahagiaan bagi kita semua. Amin.
Berkisah pertemanan dengan sahabat Etnis Cina saya memiliki kenangan indah semasa kecil, sekolah, kuliah, bekerja dan sampai purna. Sebenarnya tidak ada yang perlu dipermasalahankan terkait perbedaan suku, agama, ras dan dolongan bersebab ketika kita semua dilahirkan tidak bisa memilih.
Inilah Takdir yang wajib diterima dengan ikhlas kemudian berupaya bersahabat dengan siapa saja di muka. Itulah sebabnya pemahaman tentang keberadaan manusia dimuka bumi ini dimulai dari keyakinan bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa tidak boleh digugat terkait kenapa makhluk sempurna dilahirkan dalam beberapa perbedaan.
Ketika tiba di kelenteng tampak cukup banyak pengunjung. Mereka bukanlah hendak beribadah bersebab memang murni sebagai wisatawan lokal. Boleh jadi prosesi upacara sudah selesai pukul 10.00. Barongsai sedang istirahat. Sayang tidak sempat menyaksikan atraksi naga besar berwarna merah meliuk liuk ganas. Tapi sudahlan tak apa apa yang penting sudah ada cerita dan alibi kehadiran..
Klenteng selain sebagai sarana ibadah Agama Khonghucu juga menjadi destinasi wisata dilihat dari sisi sosial budaya. Setiap orang boleh masuk apapun agamanya, Hanya saja di bagian dalam tenpat prosesi ibadah khusus untuk umat Khonghucu. Masih sempat menyaksikan umat berbagi Angpau. Hadiah spesial di hari raya imlek ini memang merupakan bentuk kepedulian memberi amplop berwarna merah kepada sesama.
Klenteng di Taman Mini melengkapi sarana ibadah di sana. Masjid, Gereja dan Pura. Pengakuan agama khon hu chu ditegaskan dengan diliburkan secara nasional Hari Raya Imlek. Berbagai asesoris berwarna merah ditandai dengan baju khas potongan cina yang dikenakan bukan saja oleh umat tetapi juga para artis di panggung pendawa.