Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Sedekah Nan Tertunda

Diperbarui: 16 Desember 2019   12:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: facebook/SedekahJariah

Bukan riya' bukan sombong  tetapi sebagai seorang pengkhabar berita tidak ada salahnya setiap peristiwa yang menghampiri ditulis. Tentu saja kisah kisah sejati itu berkaitan dengan niat saling berbagi dalam koridor penasehat, penakawan dan penasaran. Terkait riya' biarlah Allah SWT yang menghakimi bersebab dalamnya hati siapa yang  tahu.

Bersedekah berarti berbagi atau meringankan beban orang lain. Bersedekah sangat dianjurkan dalam islam. Dengan bersedekah, hubungan bersosial bisa menjadi lebih baik. Bersedekah juga menjauhkan diri dari sikap sombong dan angkuh. Keutamaan bersedekah lainnya adalah mendapatkan pahala di sisi Allah Ta'ala.

Sedekah menurut islam adalah memberikan sebagian harta kepada orang-orang yang membutuhkan. Namun bukan berarti kita boleh meminta-minta. Islam tidak menganjurkan manusia untuk mengemis. Sebab tindakan tersebut membuat seseorang menjadi malas. Sebaliknya islam justru menganjurkan manusia untuk bekerja mencari nafkah. Sedangkan untuk perempuan tanggung jawabnya di tangan suami atau orang tua.

Ada banyak sekali dalil atau ayat-ayat Al-quran yang menjelaskan tentang perintah untuk bersedekah. Diantaranya yaitu:

"Menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat itu bukanlah suatu kesempurnaan, tapi sesungguhnya yang sempurna adalah orang yang beriman kepada Allah dan kepada Nabi-Nya, serta memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak yatim, orang miskin, ibnu sabil, orang yang meminta-minta dan membebaskan hamba sahaya, dan mendirikan shalat serta menunaikan zakat." (QS. Al-Baqarah: 177)

Senin, 16 Desember 2019 sudah terniat akan berbagi sedikit rezeki kepada sahabat dhuafa. Dhuafa dalam pengamatan keseharian bahwa sahabat tersebut memang laik dan pantas dibantu.  Dibantu sesuai kemampuan tentunya  tidak terlalu banyak tetapi cukuplah untuk sekali dua kali makan bersama keluarga.

Niat pertama akan memberikan sedekah kepada Bapak Dani, penyapu jalan di lingkungan kami.  Namun niat itu tidak terpenuhi bersebab beliau sudah keburu selesai mengerjakan tugasnya. Insha Allah Selasa besok kami tunaikan. Kemudian ketika baru pulang dari mengantar istri di komplek BHP terlihat seorang pemulung sedang kecapean istirahat.  Beliau duduk bersandar di pagar salah satu rumah warga.

Tadi awak baru saja sedekah ke 2 sahabat dhuafa, kini dana untuk sedekah selanjutnya terkendala dengan ketersediaan uang disaku..  Bersegera pulang mengambil uang dan kemudian minta bantuan Mas Sukarna Security di RT guna menyampaikan niat baik tersebut.  Mas Karna paham kemana dia akan memberikan sedekah karena sang ibu tersebut memang acap melintas di lingkungan kami.

Tak lama berselang sang satpam laporan.  "Pak Haji si ibu pemulung itu tidak ada lagi, saya sudah cari ke sekeliling BHP namun tak berjumpa juga"  Wah hari ini awak mendapatkan peringatan Allah SWT dengan tanda sedekah nan tertunda. Itulah 2 peristiwa yang menghampiri menjelang pukul 10.00.  Awak  berpesan kepada Pak Satpam agar menuntaskan pekerjaan dalam artian besok amanah sedekah nan tertunda itu di sampaikan.

Point yang ingin disampaikan disini adalah bahwa niat bersedekah jangan sejkali kali terpatahkan, lanjutkan walaupun ada hambatan.  Bisa jadi rezeki untuk sahabat dhuafa tersebut tertunda dari keluarga kami, namun ada satu keyakinan bahwa Allah SWT telah mengatur  semua yang beredar di muka bumi bahkan di alam semesta terkait rezeki semua makhluk. .Yuk Bersedekah InshaAllah Berkah. Amin

Salamsalaman

TD.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline