Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

TERVERIFIKASI

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Sepekan Bekerja 40 Jam Saja, Jangan lebih

Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: dokumen pcfm. co.id

 

Kerja kerja kerja.  Oke Om tetapi ada istirahatnya dong.  Manusia bukan mesin, ada jeda waktu  istirahat, sholat dan makan (ishoma). Bekerja  mulai pukul 08.00 selama 8 jam kemudian di beri waktu ishoma 45 menit.  Cukup ya, Cukup asalkan para pekerja memanfaatkan waktu itu secara effektif effesien  bukan malah tidur tiduran, hape hapean atau rokok rokokan.

Artinya dalam sepekan sesuai arah International Labour Organization (ILO) berkerja cukup 40 jam. Sehari 8 jam di kali 5 hari klop 40 jam.  Itu peraturan dunia lho, kerena dalam waktu  sehari semalamm 24 jam ada bagian istirahat 8 jam dan 8 jam lagi untuk rekereasi bersama keluarga.  Semua Boss sudah paham tentang peraturan jam kerja.

Hitungan dimulai di angka satu
Cucu menghitung sejumlah batu
Telah tiba pula hari Sabtu
Liburan bersama anak menantu

Para pagawai bekerja lebih dari 40 jam dalam sepekan boleh saja asalkan ada kompensasi atas kelebihan jam kerja tersebut. Kompensasi itu adalah uang lembur. Ada hitung hitungan standard uang lembur per jam.  Misalnya Rp. 100.000 / jam maka ketika dalam sebulan ada kelebihan kerja 17 jam maka pegawai berhak mendapat uang lembur Rp.1.190.000,-

Mekanisme tata cara lembur diatur sedemikian rupa secara transparan melalui surat tugas dan absensi serta catatan dari pengawas atau mandor. Selaiknya uang lembur digunakan pekerja untuk suplemen obat vitamin atau tambahan gizi sehingga tubuhnya tetap sehat. Itulah filosofi pekerja karena memang kemampuan manusia bekerja hanya  hanya 40 jam dalam sepekan.

Pergi ke kali memancing ikan
Jangan lupa membawa umpan
Bekerja lima hari sepekan
Sabtu dan Ahad rehatlah kawan

Sesungguhnya pegawai adalah asset perusahaan.  Pegawai profesional menjadi andalan sebagai sumber daya manusia yang mengelola sumber daya alam.  Pegawai sehat diterima ketika  melamar pekerjaan  melalui  test kesehatan. Kesehatan memang bukan segalanya namun tanpa kesehatan semuanya menjadi tidak berarti. [health not everything but without health every thing is nothing]

Oleh karena itu manajer perusahaan wajib paham terkait kesehatan pegawai.  Jangan pula mereka di forsir bekerja dengan resiko menderita sakit.  Akhirnya perusahaan juga yang rugi.  Disamping itu upah minimun regional yang sudah disepakati wajib diberikan sebagai hak buruh.  Sedangkan pegawai yang memiliki kelebihan keahlian tentu di beri gaji yang sesuai dengan grid.

Kalau tuan pergi ke rengat
Mampirlah juga di kedai lingga
Gerakkan badan sampai berkeringat
Sembari silaturahmi dengan tetangga

Untuk menjaga kebugaran para pegawai dianjurkan juga berolahraga guna mempertahankan  stamina tubuh  agar selalu siap memberikan terbaik. Memang perusahaan swasta agak sulit mengatur olahraga bersama berhubung ada target produksi yang harus dicapai.  Keselamatan pekerja menjadi perhatian utama ketika produk komoditas menggunakam mesin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline